TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), mendapat alokasi anggaran belanja Rp 5,6 triliun di 2021.
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menyebutkan, angka ini lebih rendah dari yang direncanakan semula yaitu Rp 7,6 triliun.
Anggaran yang dipangkas ini, lanjut Budi, karena adanya alokasi anggaran untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
Maka Ditjen Perhubungan Darat ada penghematan sebesar Rp 1,98 triliun.
"Anggaran sebesar Rp 5,6 triliun ini akan fokus digunakan untuk peningkatan pelayanan masyarakat dan pemulihan ekonomi nasional," kata Budi dalam rapat dengan pendapat bersama Komisi V DPR RI, Kamis (28/1/2021).
Baca juga: Kemenhub Terbitkan Maklumat Pelayaran Antisipasi Cuaca Ekstrem Hingga Awal Februari
Ia juga mengatakan, anggaran tersebut juga akan digunakan untuk memaksimalkan program yang telah disusun oleh Ditjen Perhubungan Darat.
"Salah satu program yang akan dioptimalkan melalui pagu anggaran ini, yaitu pembangunan pelabuhan, sungai, danau dan penyeberangan," ucap Budi.
Kemudian, ada juga revitalisasi atau rehabilitasi terminal tipe A, pengadaan dan pemasangan pelengkap jalan, hingga subsidi angkutan perkotaan tetap dilakukan.
Baca juga: Kemenhub Perpanjang Penerapan Protokol Kesehatan di Penerbangan
"Kemudian, anggaran ini juga akan digunakan untuk mendukung program lima destinasi wisata prioritas. Sektor pariwisata ini menjadi langkah pemulihan ekonomi nasional akibat Covid-19," kata Budi.
Budi menjelaskan, satu di antara kegiatan yang akan mendukung program wisata prioritas seperti menyelesaikan pembangunan dermaga penyeberangan di Danau Toba.
"Selain itu juga menyelesaikan DSP Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika dan Likupang agar dapat mendukung langkah pemulihan ekonomi nasional melalui sektor pariwisata," kata ucap Budi.