Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dodi Esvandi
TRIBUNNEWS, PARIAMAN - Desa Apar di Kota Pariaman, Sumatera Barat memiliki sebuah 'perguruan tinggi' yang mungkin tidak ada di wilayah lain di manapun di penjuru dunia.
Nama perguruan tingginya adalah Sekolah Tinggi Ilmu Beruk (STIB).
'Tinggi' pada nama sekolah ini tidak mengacu kepada perguruan tinggi, melainkan sekolah yang berada di pohon atau ketinggian.
Sesuai namanya, mahasiswa di sekolah tinggi ini adalah beruk, hewan primata yang memiliki nama latin Macaca Nemestrina.
Di sekolah tinggi ini beruk-beruk liar dilatih untuk menjadi pemetik kelapa.
Baca juga: Sandiaga Cerita Pengalaman Masa Kecil Dengar Ceramah Buya Hamka di Masjid Al Azhar
Sekolah khusus yang dibangun Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) itu memiliki kurikulum yang dibuat sebagai pedoman melatih beruk.
Dibutuhkan waktu hampir setahun lamanya untuk menghasilkan beruk pemetik kelapa terlatih.
Pada Jumat (27/8/2021) kemarin salah satu 'mahasiswa' di STIB beraksi di depan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.
Dipandu oleh 'sang dosen', beruk mahasiswa STIB itu beraksi memetik buah di pohon kelapa dengan ketinggian sekitar 7 meter.
Menteri Sandiaga pun dibuat terkagum-kagum oleh aksi beruk mahasiswa STIB tersebut.
Sandiaga berada di Desa Apar dalam rangka kegiatan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.
Baca juga: Bangkitkan Pariwisata Sumbar, Sandiaga Ajak Dubes Indonesia di Kawasan ASEAN Gelar KTT di Maninjau
Desa Apar menjadi satu dari empat desa di Sumatera Barat yang masuk nominasi 50 besar ADWI 2021.
Sandiaga mengatakan, desa wisata merupakan simbol kebangkitan ekonomi nasional dan desa wisata merupakan tren terbaru pariwisata pascapandemi yang berbasis nature and culture. Yaitu fokus pada alam terbuka dan budaya.