TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah menggerakkan negara-negara di dunia menjadi lebih terbuka dan bersinergi agar bisa pulih bersama. Demikian juga dengan hubungan bilateral Indonesia dan Jepang yang telah berjalan selama ini, juga semakin didorong untuk dapat terjalin dengan lebih baik.
Dalam upaya peningkatan hubungan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang Koichi Hagiuda di Jakarta, Senin (11/01).
Pertemuan tersebut membahas di antaranya peluang kerja sama dalam Presidensi G20 Indonesia yang pada tahun 2022 mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”. Menko Airlangga mengajak Pemerintah Jepang untuk bekerja sama dan mendukung inisiatif Indonesia untuk menyukseskan agenda yang tertuang dalam Presidensi G20 Indonesia tahun ini.
Selanjutnya, pertemuan tersebut juga membahas terkait akses perdagangan kedua negara, serta peningkatan kerja sama di kawasan, utamanya dalam forum ASEAN dan negaranegara Indo-Pasifik.
Sebagai informasi, total perdagangan Indonesia dan Jepang pada Januari hingga November 2021 adalah senilai 28,5 miliar USD, yang berarti 31% lebih tinggi dari periode yang sama di tahun 2020 yaitu sebesar 21,7 miliar USD.
Dari sisi investasi, pada Januari hingga September 2021 investasi Jepang ke Indonesia sebesar 1,7 miliar USD dalam 6.794 proyek yang menduduki peringkat keempat di antara investor Indonesia lainnya.
Menko Airlangga yang juga didampingi oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam kesempatan tersebut, menyambut baik inisiatif usulan kerja sama baru dengan Jepang yaitu Public Private Track 1.5: Japan Indonesia Co-Creation Partnership for Innovative and Sustainable Economic Society.
Melalui forum tersebut kedua negara akan meningkatkan kerja sama dalam rantai pasok regional dan global, pembangunan infrastruktur, ekonomi digital, pengembangan Sumber Daya Manusia, dan industri berkelanjutan yang merupakan prioritas pembangunan Indonesia.
“Indonesia selalu siap untuk bekerja sama dengan Pemerintah Jepang untuk memaksimalkan potensi besar kerja sama kedua negara,” ungkap Menko Airlangga. Forum bilateral tersebut juga diharapkan dapat menjadi wadah untuk mempromosikan pengembangan UMKM dan ekonomi digital yang mana UMKM Indonesia telah tumbuh menjadi sektor penopang utama ekonomi dengan kontribusi lebih dari 60% PDB dan menyerap lebih dari 90% tenaga kerja di tahun 2020.
Selain itu, sektor lain yang juga sangat penting bagi Indonesia adalah ekonomi digital. Nilai e-commerce Indonesia diproyeksikan akan terus meningkat hingga 32 miliar USD pada tahun 2025 dengan tingkat pertumbuhan tahunan 54%.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga menyampaikan selamat atas dilantiknya Menteri Hagiuda sebagai Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang.
Menko Airlangga optimis ke depannya hubungan bilateral antara Indonesia-Jepang makin terjalin kuat, terlebih dalam pembangunan infrastruktur yang mana antara Indonesia dan Jepang telah memiliki pengalaman kerja sama yang kuat.
“Beberapa infrastruktur utama Indonesia telah dibangun dengan bekerja sama dengan Jepang, diantaranya termasuk MRT Jakarta dan Pelabuhan Patimban. Saya percaya bahwa dialog baru akan dapat memperkuat dan memperluas kerja sama bilateral lebih lanjut di sektor ini,” pungkas Menko Airlangga. (*)