TRIBUNNEWS.COM - Tambak klaster percontohan budi daya udang vaname di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh yang dikelola melalui salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) yaitu Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Ujung Batee, berhasil melakukan panen perdana pada Jumat (18/2/2022) lalu. Sebelumnya, KKP telah berhasil dengan tambak udang di Aceh Timur.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu, mengatakan KKP melalui DJPB terus melakukan akselerasi di tahun 2022 melalui dua program terobosan pada subsektor perikanan budi daya.
Sejalan dengan itu, DJPB terus mengakselerasi pelaksanaan dua program terobosan yaitu pengembangan perikanan budi daya untuk ekspor dan pembangunan kampung perikanan budi daya.
Salah satunya di Kabupaten Aceh Tamiang, yang telah sukses melakukan panen parsial perdana hingga mencapai kurang lebih 4 ton.
“Alhamdulillah, hasilnya termasuk sangat memuaskan. Untuk itu, saya mengimbau pada Kepala BPBAP Ujung Batee selalu melanjutkan tren positifnya, terus semangat dan tingkatkan agar subsektor perikanan budidaya mampu menjadi penggerak ekonomi,” kata Dirjen yang biasa disapa Tebe saat memberi keterangan di Jakarta.
Pasalnya, lanjut Tebe, tahun 2024 program terobosan KKP menargetkan dapat memproduksi udang sebanyak 2 juta ton di tahun 2024.
Guna mengejar target tersebut, DJPB melalui UPT akan terus sama-sama bersinergi dengan Kementerian/Lembaga lainnya serta Pemerintah Daerah mengejar target produksi itu. Dengan melakukan berbagai macam akselerasi, salah satunya di Kabupaten Aceh Tamiang ini.
“Untuk mengejar target ini, kami akan terus bersinergi dengan Kementerian/Lembaga lainnya serta Pemerintah Daerah dalam mewujudkan program terobosan,” ungkap Tebe.
Adapun untuk yang di Kabupaten Aceh Tamiang ini, Tebe menuturkan KKP pada tahun 2021 menggandeng Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dengan merevitalisasi tambak udang yang sebelumnya terbengkalai.
Kesepakatan dijalin melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya untuk meningkatkan produksi udang nasional dengan tetap memperhatikan pemanfaatan sumber daya perikanan budidaya yang berkelanjutan, khususnya lahan pertambakan udang yang dapat dilakukan revitalisasi menjadi klaster tambak udang yang berkelanjutan.
“Sekarang kita bisa menuai hasilnya, harapannya ke depan hasil panennya bisa selalu bagus,” tuturnya.
Pasalnya, Tebe meyakini bahwa intensifikasi atau memutakhirkan penggunaan teknologi intensif dapat melesatkan produktivitas tambak udang yang ada di berbagai daerah. Dan saya puas dengan pembangunan Klaster Tambak Udang Vaname Berkelanjutan yang dibangun di Aceh Tamiang ini.
“Meski dengan anggaran yang terbatas, KKP tetap berusaha optimal membantu mengembangkan potensi perikanan budidaya di Aceh dan di seluruh wilayah Indonesia. Dan di Aceh ini saya apresiasi dengan hasil panen tambak udangnya,” tandasnya.
Hal senada diungkapkan oleh Kepala BPBAP Ujung Batee, M. Tahang bahwa hasil panen parsial pertama di tambak Aceh Tamiang memberikan hasil yang bagus. Semoga hasilnya terus meningkat di masa yang akan datang.