”Dengan keberhasilan ini, harapannya dapat memicu dan menjadikan animo masyarakat Aceh dan sekitarnya agar terus berbudidaya udang vaname. Dan yang sudah memulai lebih dulu bisa lebih mandiri dalam melakukan usaha budidaya tambak udang,” papar Tahang.
Untuk itu, Tahang berpesan kepada seluruh anggota kelompok pembudidaya dalam hal ini Kelompok Mina Jaya Tamiang untuk terus secara bersama-sama mempertahankan kinerja yang sudah berjalan dengan baik ini.
Dan tak lupa juga berpesan kepada seluruh tim pendamping dari BPBAP Ujung Batee, agar melakukan pembinaan secara kontinu kepada pembudidaya di seluruh Aceh, agar peningkatan produksi perikanan dapat terealisasi dengan baik sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan produksi udang nasional di wilayah Aceh.
“Atas capaian ini ke depan harus bisa lebih keras lagi berusaha. Agar subsektor perikanan budi daya mampu menjadi motor penggerak ekonomi di Aceh," pungkas Tahang.
Di tempat yang sama, Tajriansyah selaku Ketua Kelompok Mina Jaya Tamiang menyampaikan rasa syukurnya atas hasil panen parsial perdana ini.
“Mewakili kelompok, saya mengucapkan Alhamdullillah, senang dan puas atas hasil yang telah di capai sejauh ini. Selain itu, kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim dari BPBAP Ujung Batee, yang telah selalu mendampingi kami hingga saat ini. Tanpa bimbingan dan bantuan dari mereka, kami tidak akan bisa mencapai hasil panen seperti sekarang,” ujarnya.
“Harapannya ke depan, hasil panen bisa selalu meningkat lagi. Tentunya masih tetap dengan bimbingan jajaran BPBAP Ujung Batee,” tambah Tajriansyah.
Tajriansyah menyebutkan, panen perdana kali ini dengan masa pemeliharaan 60 hari size 92-134 dengan total panen mencapai sekitar 4 ton dengan total mencapai kurang lebih Rp160 juta.
“Hasilnya sangat memuaskan, sedangkan untuk pemasaran hasil panen di Aceh Tamiang juga mudah. Hasil panen langsung dijual kepada pembeli udang kemudian dibawa ke Provinsi Sumatera Utara,” ujarnya. (*)