TRIBUNNEWS.COM - Untuk memastikan pelayanan mudik lebaran tahun 1443 H/2022 yang sehat dan nyaman, Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menggelar rapat koordinasi kesiapan penyelenggaraan angkutan laut Lebaran tahun 1443H/2022 pada Selasa, 12 April 2022 di Jakarta.
Rakor dibuka oleh Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Capt. Mugen S Sartoto dan dihadiri Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Sdm Dan Kehumasan, Ibu Adita Irawati, Jubir Satgas Covid-19,Prof Wiku Adisasmito, Kepala BMKG, Eko Prasetyo, para pejabat Ditjen Perhubungan Laut dan seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) di seluruh Indonesia.
Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Capt. Mugen S Sartoto menyampaikan bahwa tujuan utama dari penyelenggaraan Rapat koordinasi ini adalah untuk memantapkan koordinasi antar instansi terkait, penyedia jasa maupun asosiasi yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan angkutan laut lebaran, agar tercipta mudik aman dan mudik sehat.
Menurutnya, sesuai arahan Presiden Jokowi pada Sidang Kabinet Paripurna bahwa mudik tahun ini diperkirakan akan melibatkan pergerakan 76-80 juta orang. Untuk itu, Presiden Jokowi meminta agar betul-betul disiapkan perencanaan yang baik dalam mengelola traffic management, sehingga bisa dihindari terjadinya penumpukan penumpang pada saat arus mudik dan arus balik nantinya.
“Selain itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menegaskan mengingat pandemi belum sepenuhnya selesai, maka diimbau kepada seluruh masyarakat untuk senantiasa waspada, segera divaksin dan booster, dan disiplin menjalankan protokol kesehatan” kata Capt. Mugen.
Selanjutnya Capt. Mugen menjelaskan dalam rangka menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi, Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut akan berperan aktif dalam mempersiapkan angkutan mudik lebaran tahun 2022 terutama yang akan menggunakan jasa transportasi laut guna menjamin keselamatan dan kesehatan penumpang, awak kapal, dan petugas pelabuhan, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam rangka mengurangi risiko penyebaran Covid-19.
“Ditjen Perhubungan Laut akan memastikan bahwa seluruh armada kapal dalam keadaan laiklaut, dan menginstruksikan kepada seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di seluruh Indonesia untuk melaksanakan uji kelaiklautan kapal terhadap seluruh kapal yang berada/beropersi di wilayah kerjanya” ujarnya.
Capt Mugen juga menyampaikan bahwa guna mendukung penyelenggaraan Angkutan Laut Lebaran Tahun 1443 H/2022, para kepala UPT dilingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Terminal Penumpang, Operator Kapal, diperintahkan agar melaksanakan beberapa hal-hal penting, yaitu membentuk posko pelayanan Angkutan Laut Laut Lebaran Tahun 2022 (1443 H) sesuai Instruksi Dirjen No: IR- DJPL /2/2022 pada masing-masing wilayah kerja dengan melibatkan instansi dan stakeholder terkait di pelabuhan serta melaporkan perkembangannya setiap hari ke Posko Kantor Pusat Ditjen Hubla.
Para Kepala UPT juga harus menyediakan alat pemeriksaan Kesehatan, fasilitas vaksin, tempat isolasi sementara, memastikan seluruh petugas dalam keadaan sehat dengan melakukan pemeriksaan rutin, seluruh penumpang wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi dan membuat contingency plan jika terjadi hal-hal yang darurat.
“Selain itu, juga harus memastikan seluruh penumpang, petugas baik di pelabuhan maupun di kapal menerapkan protokol kesehatan 3M, yaitu Memakai Masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak dan Menghindari kerumunan. Selain itu, memastikan telah dilakukan pengecekan suhu tubuh kepada seluruh penumpang dan petugas baik di pelabuhan maupun di kapal," kata Capt. Mugen.
Kemudian, para UPT diminta agar seluruh fasilitas di pelabuhan maupun di kapal telah dibersihkan dan dilakukan disinfektan secara berkala oleh instansi atau operator yang bertanggung jawab, serta meningkatkan pengawasan terhadap keselamatan dan keamanan pelayaran serta berkoordinasi dengan instansi dan stakeholder terkait, termasuk dengan BMKG setempat untuk menyebarluaskan prakiraan cuaca dari BMKG kepada masyarakat maritim untuk mewaspadai terjadinya cuaca buruk.
Hal penting lain yang harus disiapkan adalah mengoptimalkan potensi armada pada daerahnya masing-masing, terutama ruas-ruas dengan jumlah penumpang tertinggi pada arus mudik/balik sehingga dapat mengurangi terjadinya penumpukan penumpang.
“Sedangkan kepada Perusahaan Pelayaran diwajibkan untuk memperbaharui/meng-update informasi terkini jadwal kedatangan/keberangkatan kapal baik di pelabuhan atau melalui media sosial” ” tegas Capt. Mugen.
Sebagai informasi, masa Angkutan Laut Lebaran tahun 1443H/2022, sesuai dengan survey Badan Litbang Kementerian Perhubungan, prediksi orang bepergian menggunakan transportasi laut sebesar 1.400.000 penumpang atau naik sebanyak 234% dari tahun 2021.
Sedangkan untuk mengantisipasi peningkatan penumpang tersebut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menyiapkan armada kapal laut sebanyak 1.186 unit dengan kapasitas 2,46 juta orang penumpang.(*)