TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam rangka menyukseskan Indonesia sebagai Presidensi G20, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyelenggarakan beberapa kegiatan pendukung perhelatan dari sektor pangan dan agribisnis, dengan tema utama “Pangan Indonesia untuk Dunia yang Lebih Baik (Indonesian Food for a Better World)”.
Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan antara lain berupa exposure komoditas, ajang pertemuan bisnis, festival dan karnaval, serta talkshow, yang dilaksanakan di 3 lokasi, yakni hari ini di Jakarta sebagai Kick Off Events, kemudian diikuti dengan Labuan Bajo, dan yang terakhir di Borobudur, Magelang.
“Isu ketahanan pangan sangat penting. Kita harus betul-betul berkonsentrasi terhadap ketersediaan pangan dalam negeri. Jadi kuncinya hanya tiga hal, yakni mengamankan supply side, diversifikasi pangan, dan efisiensi,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan sambutan pada acara Kick Off Events yang mengusung sub tema “Pangan Nusantara” di Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (22/6/2022).
Kepemimpinan Indonesia dalam Presidensi G20 dipromosikan sebagai bridge builder antara negara maju dan berkembang. Pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 akan memberikan manfaat secara ekonomi melalui main events, side events, dan Road to G20 Summit di berbagai kota di Indonesia.
Sherpa Meeting G20 menjadi pertemuan tingkat tinggi yang strategis bagi Indonesia dan menjadi ajang untuk mengampanyekan beragam produk unggulan Indonesia yang potensial dan menjadi andalan ekspor, termasuk produk agrikultur Indonesia yang terseleksi sebagai andalan ekspor.
Dukungan kegiatan sektor pangan dan agribisnis akan melibatkan lebih banyak lapisan masyarakat, mulai dari petani selaku produsen, BUMN, UMKM, eksportir, pelaku pasar, serta Kementerian/Lembaga (K/L) terkait baik di pusat maupun di daerah.
“Kami sangat berharap melalui dukungan kegiatan ini, dapat menjadi momentum lahirnya berbagai inovasi teknologi, kerja sama, peluang investasi, dan pasar ekspor untuk sektor pangan dan agribisnis Indonesia,” ungkap Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Musdhalifah Machmud saat menyampaikan laporan dalam kesempatan yang sama.
Deputi Musdhalifah juga menyampaikan adanya dukungan kepada Presidensi G20 diharapkan bisa memberikan manfaat dan memaksimalkan peluang yang ada dalam perhelatan Presidensi G20 ini untuk meningkatkan ekonomi rakyat Indonesia, khususnya di sektor pangan dan agribisnis.
Rangkaian kegiatan sejak pagi hari diawali dengan Karnaval Panen Raya yang memamerkan berbagai produk pangan unggulan Indonesia yang di arak dalam 8 buah gunungan dengan diiringi Pasukan Pembawa Bendera Merah Putih, Marching Band, serta ondel-ondel.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyampaikan, “Kolaborasi penting untuk perbaikan tata kelola pangan, hal ini pun sesuai yang diamanahkan Presiden Joko Widodo pada Sidang Kabinet Paripurna kemarin diperlukan sebuah orkestrasi yang baik antara Kementerian/ Lembaga, BUMN, Swasta dan daerah untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri maupun peningkatan produksi pangan untuk potensi ekspor pangan Indonesia.”
Lebih lanjut, saat menjawab sejumlah pertanyaan media dalam sesi doorstop, Menko Airlangga juga memberikan penjelasan terkait dengan efisensi dan efektivitas produksi hasil pertanian, diversifikasi pangan, ekspor, harga bahan pangan, ketersediaan pupuk, hingga penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.
“Indonesia luas lahan pertaniannya 3 kali lebih besar dari Thailand, sehingga tentu yang kita dorong adalah efisiensi dan produktivitas. Ke depan, untuk diversifikasi pangan kita punya komoditas unggulan yang lain,” ungkap Menko Airlangga dalam sesi doorstop tersebut.
Acara Kick Off Events “Pangan Nusantara” tersebut turut dihadiri diantaranya oleh Menteri Perindustrian, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Komunikasi dan Informasi, Wakil Menteri Perdagangan, perwakilan sejumlah kedutaan besar negara asing, perwakilan Pemerintah DKI Jakarta, sejumlah Direktur Utama BUMN, BUMD/Swasta/Asosiasi, dan Akademisi, serta didukung oleh lebih kurang 75 UMKM berikut sejumlah mitra. (map/fsr)