TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan apresiasi sebesar-besarnya pada penyelenggaraan Konferensi Internasional Ketua Majelis Permusyawaratan, Majelis Syura, atau Nama Sejenis Lainnya dari Negara-Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam yang diinisiasi MPR RI, di kota Bandung, Jawa Barat, tanggal 24-26 Oktober 2022.
"Sebuah kebanggaan besar buat saya dan rakyat, kegiatan luar biasa ini dilakukan di Gedung Merdeka Bandung. Saya rasa acara ini menjadi alternatif forum untuk memaksimalkan dan memperkuat fungsi diplomasi parlemen negara-negara peserta. Saya harap dari konferensi ini lahir tatanan dunia yang harmonis dan beradab," ujarnya.
Hal tersebut disampaikan Ridwan Kamil dalam sambutannya pada acara 'Welcome Dinner' para delegasi peserta Konferensi Internasional MPR, di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin Malam (24/10/2022).
Hadir dalam acara, Ketua MPR Bambang Soesatyo, para Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Ahmad Basarah, Arsul Sani, Jazilul Fawaid, Syariefuddin Hasan, Lestari Moerdijat, Fadel Muhammad, Forkopimda Provinsi Jabar serta seluruh delegasi dari 14 negara dan dua perwakilan organisasi Islam dunia peserta konferensi.
Lebih jauh Kang Emil mengatakan, dalam kegiatan konferensi tentu akan padat dengan diskusi, percakapan dan pembahasan yang akan mengerucut kepada kolaborasi membuat aksi dalam upaya mewujudkan dunia menjadi tempat yang damai, jauh dari konflik dan perang serta lebih banyak kerjasama dibidang ekonomi.
"Saya menaruh keyakinan semua itu terwujud. Sebab, banyak dari para delegasi merupakan penasihat Raja, Presiden atau Perdana Menteri di negaranya masing-masing. Sehingga ketika terjadi satu kesepakatan bersama, kesepakatan itu akan mudah terwujud dan kita akan meraih masa depan bersama yang lebih cerah," terangnya.
Dalam kesempatan itu, Kang Emil mengingatkan para delegasi tentang sejarah Konferensi Asia Afrika (KAA) yang dilaksanakan di Gedung Merdeka Bandung, 67 tahun silam. Waktu itu KAA menghasilkan
kesepakatan penting bersama dalam bentuk sepuluh poin prinsip atau Dasasila Bandung. Diantaranya berbunyi, Pertama, Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB.
Kedua, Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa. Ketiga, Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar maupun kecil. Keempat, tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soalan-soalan dalam negeri negara lain.
"Saya rasa, Dasasila Bandung itu masih relevan dengan isu-isu yang akan dibahas di konferensi internasional MPR ini," jelas Kang Emil.
Di akhir sambutannya, Kang Emil mengucapkan selamat melaksanakan semua rangkaian kegiatan Konferensi Internasional MPR. " Semoga menghasilkan kebaikan untuk negara-negara peserta dan seluruh dunia serta meninggalkan kesan baik tentang Bandung pasca konferensi ini usai," tandasnya.