Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia (FKPTPI) untuk mengembangkan badan usaha pertanian kampus (BUPK) sebagai praktik lapangan mahasiswa guna mengakselerasi lahirnya agripreuner. Dengan demikian, mahasiswa pertanian tidak hanya mengerti teori namun siap menjadi agripreuner atau pengusaha muda yang bergerak di sektor pertanian.
"Kalian ini adalah paling mengerti tentang pertanian, jadi kembangkan budidayanya dan ajar mahasiwa untuk melanjutkan. Buat konsep pra hingga pasca panen sehingga mahasiswa terbiasa jadi enterpreneur dibidang agri," kata Mentan SYL pada Seminar Nasional dan Lokakarya FKPTPI dengan tema FKPTPI Menopang Swasembada Pangan Indonesia Menyongsong Pertanian Maju, Mandiri dan Modern dalam perspektif MBKM di era digital, di Unhas Hotel dan Convention Center, Makassar, Senin (24/10/22).
Mentan SYL menambahkan BUPK dikembangkan dengan sinergi dengan pemerintah, perguruan tinggi, dan lembaga litbang terkait dukungan regulasi, penelitian dan pengembangan teknologi, dukungan pelatihan kepemimpinan, penguatan kapasitas manajerial, dan pelatihan wirausaha. Yang paling penting adalah transformasi pembangunan pertanian berbasis penguatan petani milenial harus secara digital.
"Kemudian, menggunakan teknologi menjadi pertanian modern agar lebih efisien, dapat memanfaatkan peluang yang ada dan mampu berkompetisi serta memberikan penambahan pendapatan," terangnya.
Menurutnya, FKPTPI merupakan wadah yang berperan penting untuk memberikan kontribusi pada pembangunan sektor pertanian. Oleh karena itu, setiap dekan Fakuktas Pertanian diharapkan mulai mengembangan program pertanian di daerah masing - masing.
"Hari ini kita melakukan seminar yang dihadiri dekan fakultas pertanian. Hari ini orang - orang pertanian lagi gelisah, lagi pusing untuk mencari jalan untuk menjawab tantangan ketersedian pangan yang sedang di resahkan seluruh negara dunia," tegas SYL.
Di tempat yang sama, Dewan Penasehat FKPTPI, Suntoro mengapresiasi kinerja sektor pertanian yang luar biasa di masa pandemi. Tidak hanya itu, Indonesia juga mendapat penghargaan dari IRRI atas pencapaian swasembada beras dan membangun sistem pertanian yang tangguh.
"Kinerja sektor pertanian ini tidak lepas dari upaya Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang terus mendorong dan mengoptimalkan program pertanian disetiap daerah," tutup Suntoro.
Untuk diketahui, Kementerian Pertanian (Kementan) aktif melakukan penguatan petani milenial dengan digitalisasi melalui penumbuhan dan pemberdayaan 2,5 juta petani milenial (2020-2024), pemberdayaan startup milenial, melakukan peningkatan kapasitas milenial dalam digitalisasi serta memberikan penguatan intervensi inovasi teknologi informasi