TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - “Kalau kita minta uang dari suami hanya dapat 1 kerudung. Kalau kita berdaya, in sha Allah kerudung warna-warni memenuhi lemari kita,”. Begitulah sedikit kutipan penuturan Hj. Erna Yustining, A.Md. ketika memotivasi perempuan di Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur agar berkeinginan untuk produktif, meskipun dari rumah. Selaku Kepala Desa, ia sangat ingin perempuan di wilayah pemerintahannya berdaya dalam mendukung perekonomian keluarga dan desa.
Sananrejo adalah Desa yang terletak kurang lebih 36 km dari Kabupaten. Luas wilayah secara keseluruhan, yakni 340 Ha. Adapun desa ini terdiri dari 3 dusun yang terdiri dari Dusun Krajan, Dusun Betek, dan Dusun Rekesan serta memiliki 9 Rukun Warga dan 46 Rukun Tetangga.
Berasal dari kata “Sono” (salah satu jenis kayu “Sono” - Albasia) dan “Rejo” (mengandung makna “banyak” dan konon merupakan salah satu nama seorang sesepuh desa yang babat alas atau bedah kerawang bernama Mbah Rejo) sehingga Sono Rejo diinterpretasikan sebagai suatu wilayah atau kawasan desa yang banyak ditumbuhi tanaman kayu Sono.
Perempuan yang lahir pada tanggal 3 Agustus 1977 ini sudah menjabat 2 periode sejak 2013. Berbagai prestasi telah ditorehkan Desa Sananrejo di bawah kepemimpinannya, seperti Juara III Kelompok Wanita Tani (KWT) Tingkat Kabupaten, Juara Favorit Perlindungan Masyarakat (LINMAS) Tingkat Provinsi, dan berhasil meningkatkan status desa dari Berkembang menjadi Maju pada Tahun 2022. Atas kegiatan dan program yang dilakukannya dalam membangun desa, Hj. Erna terpilih menjadi Juara Pertama dalam Lomba Kepala Desa Perempuan Berprestasi Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) dalam rangka memperingati Hari Perempuan Desa Sedunia.
Pencapaian SDGs Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur Dibawah kepemimpinan perempuan lulusan Pariwisata Universitas Merdeka (UNMER) Malang ini, capaian keseluruhan skor SDGs Desa Sananrejo pada Tahun 2022, yakni 48.19.
Berkeinginan kuat untuk meningkatkan skor tersebut dan meningkatkan status desa menjadi Mandiri diakhir jabatannya pada periode kedua di Tahun 2025, berikut berbagai upaya yang sudah dilakukan pemimpin perempuan inspiratif asal Malang tersebut:
A. Program/Kegiatan Keberpihakan pada Perempuan
"Empowered women empower women”.
Kutipan tersebut tampaknya sesuai untuk menggambarkan sosok Kepala Desa Sananrejo. Sebagai perempuan yang aktif dan berdaya, ia memiliki panggilan hati untuk menyebarkan energi guna memberdayakan perempuan lainnya.
Hj. Erna mendorong partisipasi perempuan di setiap kelembagaan desa sebagai bentuk dukungan terhadap SDGs Desa di bidang Keterlibatan Perempuan Desa. Selain Pleton LINMAS pria, Desa Sananrejo memiliki Pleton Linmas wanita. Dalam pendataan Sustainable Development Goals (SDGs) Desa, 27 perempuan desa tergabung dalam Kelompok Kerja (Pokja) dan terlibat sebagai enumerator. Desa juga memiliki 6 Kelompok Wanita Tani (KWT) yang masing-masing kelompok terdiri dari 30 orang.
Hj. Erna juga menaruh perhatian pada perempuan desa dalam bidang kewirausahaan. Perempuan Desa, terutama yang tergabung dalam organisasi kemasyarakatan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), diberikan pelatihan yang bisa menjadi bekal bagi mereka
untuk membuat produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kelompok perempuan penggerak ekonomi ini dinamakan Kelompok UMKM Perempuan “SRIKANDI”.
Perempuan desa tersebut juga difasilitasi untuk dapat menjual hasil karyanya melalui media daring atau menjajakannya di area destinasi wisata, khususnya wisata religi milik desa, yaitu Masjid Tiban Malang. Sejauh ini, terdapat kurang lebih 200 UMKM yang dipelopori oleh para santri dan ibu PKK. Dalam upaya mendukung wisata halal, Desa mengedukasi warga perihal kepengurusan logo halal dan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-PIRT) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat untuk produk yang dipasarkan.
B. Program/Kegiatan dalam Bidang Kesehatan
Hj. Erna percaya bahwa kesehatan adalah salah satu pondasi yang diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk dapat aktif berkegiatan dan berprestasi. Oleh karena itu, dalam rangka mendukung terwujudnya SDGs Desa di bidang Kesehatan, penurunan angka kasus Stunting, serta terciptanya warga Sananrejo yang sehat, berbagai program kesehatan digulirkan, khususnya untuk perempuan dan anak, seperti:
1) Bantuan Makanan Tambahan (BMT) untuk Balita sebanyak 3x seminggu yang dimasak langsung oleh Kader Posyandu
2) Pemantauan ibu hamil berisiko tinggi
3) Homecare kesehatan masyarakat 24 jam untuk anak, lansia, dan warga lainnya. Desa melalui kader kesehatan memberikan layanan kunjungan ke rumah. Warga diperkenankan menghubungi kader kesehatan secara langsung atau Tim Jaringan Komunikasi Desa (Jarkomdes)
4) Senam sehat lansia
5) Posyandu anak dan lansia
6) Penyuluhan pernikahan dini
7) Pemberian informasi Pra-Nikah
C. Program/Kegiatan Ketahanan Pangan dan Lingkungan
Sekitar 49 persen lahan di Desa Sananrejo (209,5 Ha) dipergunakan untuk persawahan. Potensi desa yang paling unggul di bidang pertanian adalah padi dan jagung. Untuk itu, dibentuk Kelompok Tani yang didukung oleh Pemerintah Desa dalam pemasaran dan pendistribusian produk yang dihasilkan. Dalam mendukung program pemerintah terkait Ketahanan Pangan dan SDGs Desa Nomor 1 dan 2, yakni Desa Tanpa Kemisknan dan Kelaparan, Hj. Erna membuat program Kawan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Program ini diperuntukkan bagi warga yang memiliki lahan di pekarangan rumah yang dapat dimanfaatkan untuk menanam apotik hidup dan kebutuhan bahan pangan lainnya. Bentuk dukungan yang diberikan pemerintah ialah bantuan penyediaan bibit tanaman toga dan tanaman lainnya, seperti bayam, kol, salada, dan buah bit, terong, cabai, dll.
Tahun 2022, Dana Desa yang diperoleh Desa Sananrejo sekitar Rp1,1 Juta. Hj. Erna memanfaatkan Dana Desa untuk program Ketahanan Pangan sesuai anjuran Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2021 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2022 dan Peraturan Menteri Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2021 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2022. Selain menanam sayur mayur, Desa Sananrejo juga melakukan budidaya Jamur serta Perikanan Nila dan Gurame. Desa memiliki Kelompok Perikanan yang bernama Sanare Fish Farm.
D. Inovasi dalam Teknologi Tepat Guna (TTG)
Desa Sananrejo menyadari pentingnya teknologi untuk mempermudah aktivitas usaha masyarakat, seperti pembuatan kemasan untuk produk unggulan UMKM, pengolahan jamur menjadi produk bakso, pepes, dan keripik, serta membuat minuman kemasan sari apel. Desa Sananrejo turut mendukung pengembangan teknologi dengan memfasilitasi kerja sama pelatihan di bidang TTG dengan berbagai pihak, seperti perguruan tinggi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dll.
E. Program/Kegiatan Pelayanan Warga
Hj. Erna mengedepankan peran pemerintah sebagai penyelenggara kegiatan pembangunan, pemberdayaan, dan pelayanan terhadap masyarakat. Sesuai visi desa, yaitu “Terwujudnya Tata Pemerintahan Desa yang Lebih Baik”, Sanarejo memiliki 4 misi yang salah satunya adalah meningkatkan kualitas pelayanan pada masyarakat. Desa menyediakan ruang pelayanan warga 24 jam dan membangun Jarkomdes yang merupakan pertemuan paguyuban Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) setiap 3 bulan sekali.
F. Program/Kegiatan dalam Bidang Pendidikan dan Kepemudaan
Desa Sananrejo memperhatikan program atau kegiatan yang mendukung SDGs Desa Nomor 4, yaitu Pendidikan Desa Berkualitas. Salah satu upaya yang dilakukan ialah pemberian bantuan peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk Taman Kanak-Kanak (TK). Hj. Erna juga berpandangan bahwa pendidikan karakter dan spiritual juga tidak kalah penting dari akademis sehingga Desa memberikan pelatihan dan pemberian insentif untuk Guru Mengaji.
Untuk meminimalisasi pernikahan dini dan mengarahkan anak-anak muda sebagai generasi penerus kemajuan desa berkegiatan yang baik dan bermanfaat, Desa membangun Sport Center dan membentuk kelompok kepemudaan, seperti Karang Taruna dan Kepemudaan Masjid.
G. Dukungan Pelestarian Kesenian Desa
Dalam rangka menjaga budaya dan kearifan lokal desa sesuai arahan SDGs Desa Nomor 18 terkait Kelembagaan Desa Dinamis dan Budaya Desa Adaptif, Hj. Erna mendukung pelestarian kesenian desa melalui pembentukan dan pembinaan Kelompok Kuda Lumping dan wayang. Desa juga aktif melakukan kirab budaya dengan pelaku seni dan petani.
Karya seni dan ciri khas desa yang juga diunggulkan, yaitu Batik Tulis Sananrejo yang dibuat oleh para perempuan desa menggunakan bahan organik.
Perempuan sering dihadapkan pada 2 pilihan yang dilematis: karier atau keluarga. Kiprah Hj. Erna di dunia pemerintahan dapat menjadi salah satu contoh bahwa perempuan tidak harus selalu memilih, tetapi mampu menjalani berbagai peran secara bersamaan dengan adanya support system yang baik. Sembilan tahun menghasilkan berbagai perubahan, Desa Sananrejo patut berbangga memiliki Kepala Desa Perempuan yang menjadi role model perempuan- perempuan lainnya untuk berkarya, berdaya, dan berani mengejar cita-cita. (*)