TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut resmi mengimplementasikan National Logistic Ecosystem (NLE) di Pelabuhan Lembar, NTB.
Implementasi NLE ini merupakan hasil kolaborasi antar kementerian, lembaga dan stakeholder yang terkait di pelabuhan yang mengacu kepada Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional untuk memperbaiki iklim investasi dan meningkatkan daya saing perekonomian nasional yang lebih baik.
Hal tersebut disampaikan Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt. Hendri Ginting pada acara “Go Live Implementasi National Logistic Ecosystem (NLE) di Pelabuhan Lembar”, Kamis (6/7) di Mataram, NTB.
“Ditjen Hubla sangat mengapresiasi kolaborasi antar Kementerian, Lembaga dan para stakeholder yang terkait di pelabuhan, oleh karenanya dengan adanya kolaborasi ini diharapkan Inpres No. 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional untuk memperbaiki iklim investasi dan meningkatkan daya saing perekonomian nasional dapat terlaksana dengan baik,” ujar Capt. Hendri.
Lebih lanjut Capt. Hendri mengatakan NLE merupakan adalah ekosistem logistik yang dibangun guna menyelaraskan arus lalu lintas barang dan dokumen international sejak kedatangan sarana pengangkut hingga barang tiba di gudang, berorientasi pada kerjasama antar instansi pemerintah dan swasta, melalui pertukaran data, simplifikasi proses, penghapusan repetisi dan duplikasi, simplifikasi pembayaran dengan single billing yang didukung oleh sistem teknologi informasi serta penataan tata ruang pelabuhan yang mensinergikan seluruh proses logistik terkait dan menghubungkan sistem – sistem logistik yang telah ada.
“Untuk itu penerapaan implementasi NLE di Pelabuhan Lembar ini dapat menyelaraskan dalam hal proses arus barang di pelabuhan,” kata Capt. Hendri.
Disaat yang sama Capt, Hendri mengatakan NLE merupakan platform kolaborator yang tidak menghilangkan sistem eksisting, namun berfungsi sebagai penghubung yang mengintegrasikan tiap entitas yang terlibat di pelabuhan bersama-sama mewujudkan kemudahan pelayanan logistik di Indonesia menjadi lebih efektif dan efisien.
“Dengan adanya komitmen antar kementerian dan lembaga serta dukungan dari seluruh stakeholder terkait diharapkan kerjasama antara government to government, government to business serta business to business dapat berjalan lebih optimal dan dapat meningkatkan kinerja pelabuhan serta menaikkan daya saing global pada pelabuhan Lembar,” pungkas Capt. Hendri.
Adapun di kesempatan yang sama, Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Pendanaan dan Keuangan Otto Ardianto menyambut baik penyelenggaraan Go Live Implementasi National Logistic Ecosystem (NLE) di Pelabuhan Lembar karena dapat meningkatkan kinerja logistik, memperbaiki iklim investasi, peningkatan Pendapatan Negara Bukan Pajak atau PNBP dan meningkatkan daya saing ekonomi.
“Dengan adanya NLE ini koordinasi dengan kementerian/lembaga dan stakeholder dapat berjalan baik, sehingga kinerja logistik di pelabuhan dapat meningkat sehingga berdapak positif pada perekonomian negara,” ujar Otto.
Sementara itu Direktur Teknologi Informasi Lembaga Nasional Single Window (LNSW) Rachmad Sodik mengatakan NLE dirancang untuk mengintegrasikan dan mengoptimalkan semua komponen logistik di dalam negeri, mulai dari transportasi, gudang, distribusi, manajemen rantai pasok, hingga teknologi informasi. Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan sistem yang efisien, terpadu, dan berkelanjutan yang dapat meningkatkan daya saing kita di pasar global.
“Dengan meluncurkan NLE, kita berkomitmen untuk meningkatkan konektivitas antara pelaku industri, termasuk perusahaan logistik, produsen, pedagang, pemasok, dan konsumen. Melalui kolaborasi yang lebih baik, kita dapat mengurangi biaya logistik, mempercepat pengiriman, meningkatkan visibilitas dan transparansi, serta mengurangi dampak lingkungan,” ujar Rachmad.
Rachmad juga mengatakan NLE melingkupi 4 pilar yang terdiri dari simplifikasi proses bisnis layanan pemerintah, kolaborasi platform logistik, kemudahan pembayaran, dan tata ruang. NLE bertujuan untuk menghilangkan penyebab-penyebab inefisiensi logistik di Indonesia. Tahun 2023 ini, NLE sedang dalam proses perluasan implementasi pada 32 Pelabuhan Laut termasuk di dalamnya adalah Pelabuhan Lembar. Progress implementasi NLE pada Pelabuhan Lembar terbagi menjadi 2, yaitu SSm Pengangkut dan SSm QC yang telah masuk fase implementasi dan monev, serta DO dan SP2 yang baru masuk fase persiapan implementasi. Khusus SSm Pengangkut kedatangan dan keberangkatan, menurut data kami, sepanjang tahun 2023 ini telah terdapat 97 pengajuan yang disampaikan melalui SSm Pengangkut.
“Sehingga kami berharap, kerja sama yang telah berjalan dengan baik selama ini serta keberlanjutannya diperlukan dalam pencapaian target implementasi dan penyelesaian NLE di tahun ini, khususnya di Pelabuhan Lembar,” kata Rachmad.
Disaat yang sama Kepala Kantor Kesyahbadaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Lembar Capt. Purgana Suatu kebanggan bagi kami Kantor KSOP Kelas III Lembar sebagai koordiantor di Pelabuhan bisa menyelenggarakan kegiatan Go Live National Logistic Ecosystem di Pelabuhan Lembar Tahun 2023. National Logistic Ecosystem sendiri sudah digaungkan secara virtual pada akhir September 2020 oleh Kementerian Keuangan.
Capt. Purgana juga mengatakan untuk mempercepat proses layanan di Pelabuhan Lembar, Kantor KSOP Kelas III Lembar bersama-sama dengan Instansi terkait telah mengambil langkah-langkah yaitu melaksanakan implementasi nasional logistik ekosistem diwilayah kerja Pelabuhan lembar, melaksanakan mekanisme koordinasi, komunikasi dan sosialisasi bersama kementerian, lembaga dan stakeholder terkait dalam pelaksanaan implementasi NLE melalui kolaborasi 8 (delapan) instansi terkait yang berada di wilayah kerja Pelabuhan Lembar, memastikan sinergi dan kolaborasi antar instansi diwilayah kerja Pelabuhan Lembar.
“Kami juga menyediakan layanan help desk secara fisik dan online untuk layanan pengaduan dari pengguna jas terkait permasalahan implementasi NLE dan melakukan monitoring dan evaluasi implementasi NLE di wilayah kerja Pelabuhan lembar serta melaksanakan rekonsiliasi antar kementerian, lembaga dan stakeholder untuk meminimalisir perbedaan data,” jelas Capt. Purgana.
Lebih lanjut Capt. Purgana mengatakan NLE di Pelabuhan lembar diharapkan memberikan kontribusi positif terhadap proses logistik nasional melalui terobosan pada layanan SSm Pengangkut dari kedatangan dan keberangkatan, SSm perizinan dan SSm Qc yang mampu memangkas tahapan proses bisnis, mengurangi proses repiitisi dan duplikasi dengan 1 kali submission dan memberikan kemudahan pengurusan layanan logistik sehingga dipastikan memiliki dampak yang sangat baik terhadap efisiensi atau penurunan biaya dan waktu.
Dalam acara tersebut juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Ditjen Hubla dan stakeholder, penandatanganan SOP SSm Pengangkut dan SOP Pemeriksanaan Bersama.