TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak para pebisnis asal Tiongkok untuk menanamkan modalnya di destinasi wisata baru Labuan Bajo, NTT, yakni Parapuar yang menjadi kawasan pengembangan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.
Pembangunan kawasan wisata Parapuar memiliki tujuan untuk menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata premium berkelas dunia, sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
Hal tersebut diungkapkan Menparekraf Sandiaga dalam Forum Kemitraan Bisnis Indonesia dan Tiongkok ke-4 di Hotel Meruorah Komodo Labuan Bajo, Selasa (5/12/2023).
"Salah satu yang kami tawarkan adalah 400 hektare lokasi di Parapuar yang dikelola oleh Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF). Fokusnya pada biodiversity dan sustainability dengan 4 zona tematik yaitu zona kebudayaan, leisure, alam liar, dan petualangan," kata Menparekraf Sandiaga.
Menparekraf Sandiaga juga menginginkan investasi pariwisata yang masuk di Labuan Bajo mampu memberikan dampak bagi masyarakat lokal, dan mengubah paradigma pariwisata 3s yang semula sun, sea, and sand, menjadi serenity, sprituality, and sustainability.
"Kita ingin investasi di bidang kepariwisataan dan ekonomi kreatif yang bisa menciptakan enam kali lipat lebih banyak jumlah lapangan kerja untuk masyarakat lokal yang berbasis quality and sustainability," ujar Sandiaga.
Labuan Bajo yang dulunya hanya berfokus pada pembangunan sektor perikanan dan pertanian, sekarang bertahap menjadi destinasi wisata unggulan.
Selama lima tahun terakhir, pemerintah berkolaborasi membangun dan berupaya menghadirkan event-event tingkat dunia di Labuan Bajo, salah satunya KTT ASEAN yang telah digelar pada Mei 2023.
"Bukan hanya infrastruktur dasar tapi juga aksesibilitas, amenitas, dan yang terpenting SDM dibangun beriringan," ujarnya.
Menparekraf Sandiaga kemudian mengapresiasi lebih dari 300 pebisnis dari Tiongkok yang hadir dalam Forum Kemitraan Bisnis Indonesia dan Tiongkok ini.
"Terima kasih telah menambah capaian dari jumlah wisatawan ke Labuan Bajo. Saya meminta Bapak Ibu semua jangan hanya jadi rohali 'rombongan yang hanya lihat-lihat' tapi menjadi rojali 'rombongan yang jadi beli’ produk-produk ekonomi kreatif'. Sehingga spending 2 ribu dolar AS per-pax sebagai target kami, bisa tercapai," kata Sandi.
Pada kesempatan ini, Menparekraf turut didampingi Staf Khusus Menparekraf Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-isu Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Brigjen TNI Ario Prawiseso; Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Hariyanto; dan Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina.(*)