TRIBUNNEWS.COM - Pada 29 Januari 2024, ratusan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Falah Al Burdah yang berlokasi di Kelurahan Ciherang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, berbaris di depan pintu gerbang gedung ponpes. Mereka berjajar dengan tertib untuk menyambut kedatangan Wakil Ketua MPR Prof. Dr. H. Sjarifuddin Hasan SE. MM. MBA. Politisi dari Partai Demokrat itu tiba di ponpes setelah waktu dzuhur untuk menjalin silaturahim.
Kedatangan anggota DPR dari Dapil Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur itu benar-benar disambut meriah. Selepas menjabat tangan para santri yang telah memberi salam padanya, selanjutnya Sjarifuddin Hasan disambut oleh Pimpinan Ponpes Al Burdah, Haji Syahid Burdah, keluarga, dan tokoh masyarakat.
Banyak hal yang dibahas dalam pertemuan yang berlangsung di kediaman pimpinan ponpes tersebut. Mulai dari sejarah berdirinya lembaga pendidikan yang berada di Kampung Buniaga itu, jumlah santri, hubungan dengan pesantren yang lain, serta perannya bagi masyarakat sekitar.
Selepas silaturahim, Menteri Koperasi dan UMKM di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu mengatakan dirinya bangga bisa bersilaturahim di Al Burdah. “Mudah-mudahan dengan silaturahim ini akan meningkatkan kepedulian pada ponpes”, ujarnya. “Berkunjung ke ponpes, amalnya dunia dan akhirat”, tambahnya.
Baca juga: Sjarifuddin Hasan: Jangan Golput! Wakil Ketua MPR Ingatkan Warga Pentingnya Ikut Pemilu
Anggota Komisi I DPR itu menguraikan, berkunjung ke lembaga pendidikan yang menerapkan ‘boarding school’ itu merupakan komitmen dirinya dalam mendukung lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pola ajar formal dan non formal. “Dari model seperti ini ponpes mampu mencetak sumber daya manusia yang handal”, ujarnya.
Dengan model pendidikan komprehensif, ponpes mampu membentuk santri tak hanya menguasai ilmu agama namun juga ilmu umum. Pendidikan bela negara dan cinta tanah air pun juga diberikan di tempat ini. “Sehingga para santri mempunyai jiwa pancasila”, tegasnya.
Apresiasi yang diberikan Al Burdah tidak hanya itu. Disebut ponpes terbuka bagi semua kalangan. “Santri yang tidak mampu pun bisa menempuh pendidikan di sini”, ungkapnya.
Hal-hal di ataslah yang membuat pria yang menjadi Guru Besar di Universitas Negeri Makassar itu selalu mempunyai waktu untuk berkunjung dan silaturahim ke ponpes. Di dapilnya, diakui banyak ponpes. “Seperti di Jawa Timur dan Jawa Tengah, di Jawa Barat juga banyak ponpes”, paparnya.
Ia berpesan agar ponpes dapat meningkatkan peranannya dalam menghadapi bonus demografi. Dirinya berharap lulusan yang dihasilkan nantinya akan mampu menikmati bonus yang ada sekaligus bisa menjawab tantangan yang muncul.
Untuk itu, ia meminta kepada pemerintahan yang terbentuk setelah pemilu agar memberikan perhatian yang lebih besar kepada lembaga pendidikan Islam yang berkembang pesat di tengah masyarakat.
Diketahui bahwa menjelang pemilu, banyak politisi, calon presiden, calon wakil presiden, dan calon legislator yang melakukan kunjungan ke pondok pesantren. Menurut Sjarifuddin Hasan, hal tersebut tidak menjadi masalah. “Nggak papa, justru kehadiran mereka bentuk kepedulian dan memperbesar peran ponpes”, tegasnya. (*)
Baca juga: Wakil Ketua MPR: Bangun Sektor UMKM Desa Demi Wujudkan Pembangunan yang Merata