Pada tahun 2021 hingga sekarang, jelas Setiawan, pendataan TB menggunakan dynamic model sehingga angka jumlah kasus sangat terkait dengan performa program.
Diakui Setiawan, angka kasus TB di Indonesia memang terbilang tinggi, karena kita belum mampu mengendalikan faktor-faktor pemicu TB.
Selain itu, tambah dia, tindakan pencegahan belum bisa dilakukan dengan baik.
Upaya pengobatan yang tidak tuntas, tegas dia, akan menjadi beban dalam upaya eliminasi TB di tanah air.
Saat ini diakui Setiawan, Indonesia sudah mengalami recovery dalam penanganan TB sehingga temuan kasus cenderung meningkat dan bisa segera diobati.
Menurut dia, upaya kolaborasi lintas sektor dan lintas program dalam penanggulangan TB membutuhkan pendanaan yang utuh. Selama ini pendanaan TB, tambah dia, hanya terpenuhi kurang dari 50% target. ***