TRIBUNNEWS.COM - Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) menggelar Forum Group Discussion (FGD) terkait Evaluasi Implementasi Proyek Perubahan, yang diikuti peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II (PKN II) Angkatan XXVII, di Ruang Rapat Samithi 3, Gedung Nusantara V MPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (10/10/2024).
Kegiatan yang diprakarsai Biro Pengkajian Konstitusi MPR RI ini, merupakan bagian dari rangkaian PKN Tk-2 yang diadakan oleh Kementerian Agama bekerjasama dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN), dalam upaya menciptakan pemimpin strategis di lingkungan pemerintahan.
FGD dibuka secara resmi oleh Deputi Bidang Pengkajian dan Pemasyarakatan Konstitusi MPR RI, Hentoro Cahyono dan dihadiri para pejabat tinggi negara, praktisi, coach, serta peserta PKN Tk-2.
Usai membuka acara secara resmi, Hentoro Cahyono menekankan bahwa PKN Tk. 2 merupakan langkah awal menuju penjenjangan seluruh peserta, untuk mendapatkan penguatan kompetensi sebelum menduduki jabatan eselon 2. Beliau berharap agar kelak hasil dari proper semua peserta bisa diimplementasikan terutama di lingkungan kerjanya.
Selanjutnya, kegiatan FGD dipandu langsung oleh Widyaiswara Ahli Utama Kementerian Agama, Mardiyanti selaku Coach/Pembimbing. Dalam kegiatan, para peserta mempresentasikan hasil implementasi proyek perubahan mereka. Diskusi tersebut berfokus pada evaluasi pencapaian target, tantangan yang dihadapi, dan langkah-langkah strategis yang diperlukan untuk memastikan keberlanjutan proyek di berbagai instansi.
Seluruh peserta memaparkan perkembangan dari proyek perubahannya yang bertujuan meningkatkan efisiensi birokrasi dan pelayanan publik di instansi yang diwakilinya. Para peserta juga menyampaikan beberapa pencapaian signifikan serta inovasi yang telah diimplementasikan, seraya menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas sektor dan pemanfaatan teknologi untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik.
Sebagai coach, Mardiyanti melakukan evaluasi secara intensif terhadap semua dokumen proyek perubahan. Mardiyanti juga banyak memberikan beberapa contoh dokumen pendukung dan bagaimana menyusun konsep laporan implementasi proyek perubahan.
Kegiatan ini diakhiri dengan penyusunan rekomendasi strategis bagi para peserta, untuk memastikan bahwa hasil dari proyek perubahan yang telah diimplementasikan dapat terus dipantau dan disempurnakan. Evaluasi ini diharapkan dapat mendorong para peserta PKN Tk-2 untuk terus berinovasi dan menginspirasi perubahan positif di sektor publik.
Dengan terselenggaranya FGD ini, LAN dan Pusdiklat Kementerian Agama berharap agar seluruh peserta PKN Tk-2 dapat menjadi motor penggerak reformasi birokrasi di instansi masing-masing serta mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.