TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyebutkan peningkatan Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) harus terus konsisten dilakukan dengan membangun sebuah kolaborasi yang kuat, antara para pemangku kepentingan dan masyarakat. Hal ini dilakukan, menurutnya, demi merealisasikan upaya pemajuan kebudayaan yang diamanatkan Undang-undang (UU).
"Dorongan untuk meningkatkan IPK harus konsisten demi mewujudkan pemajuan kebudayaan yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Berbagai upaya harus mampu dilakukan untuk mewujudkannya," ungkap Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/12/2024).
Untuk diketahui, pada laman www.kemdikbud.go.id, mencatat Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) Indonesia konsisten meningkat sejak tiga tahun lalu. Pada 2023, skor IPK Indonesia mencapai 57,13, bertambah 2 poin dari periode sebelumnya dan bertambah 5,23 poin jika dibandingkan dengan 2021.
Sumber yang sama mengungkapkan, penyusunan IPK ditujukan untuk memberikan gambaran kemajuan pembangunan kebudayaan yang dapat digunakan sebagai dasar membuat formulasi kebijakan bidang kebudayaan dan menjadi acuan koordinasi lintas sektor dalam pelaksanaan pemajuan kebudayaan.
Adapun penilaian IPK berdasarkan atas tujuh dimensi, yaitu ekonomi budaya, pendidikan, ketahanan sosial budaya, warisan budaya, ekspresi budaya, budaya literasi, dan gender.
Baca juga: Lestari Moerdijat: Wujudkan Link and Match Pendidikan Kejuruan dan Dunia Usaha Harus Ditingkatkan
Menurut perempuan yang akrab disapa Rerie ini, relatif beragamnya indikator penilaian IPK tersebut menuntut dibangunnya kolaborasi yang kuat antar sektor terkait.
Sehingga, ujar Rerie, langkah untuk mewujudkan kolaborasi yang kuat antara para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, serta masyarakat harus dikedepankan.
Rerie menyebutkan, sektor kebudayaan merupakan bagian penting dalam proses pembangunan nasional. Karena, tambah Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, kebudayaan dapat mempererat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, sekaligus menjadi dasar pembangunan nasional dengan kekayaan kearifan lokal yang dimilikinya.
Pemahaman terhadap pentingnya sektor kebudayaan dalam pencapaian sejumlah target pembangunan nasional, tambah Rerie, harus dimiliki setiap anak bangsa. Sehingga, jelas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, upaya pemajuan kebudayaan yang diamanatkan undang-undang mampu mendapat dukungan banyak pihak.
Dengan pembangunan sektor kebudayaan yang semakin baik, Rerie berharap, mampu mengakselerasi proses pembangunan nasional dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur yang dicita-citakan para pendiri bangsa.
Baca juga: Demi Pembangunan Nasional Lebih Baik, Lestari Moerdijat Sebut Perlu Tumbuhkan Minat Baca Masyarakat