TRIBUNNEWS.COM - Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Sistem Informasi Sekretariat Jenderal MPR RI Anies Mayangsari Muninggar, S.IP. M.E., mengatakan, sebagai salah satu bentuk pelayanan publik yang disediakan Sekretariat Jenderal MPR RI, perpustakaan MPR RI memiliki peran penting ikut menumbuhkan minat baca pada generasi muda. Tetapi, seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, peran menumbuhkan minat baca, itu menghadapi tantangan besar. Pasalnya, minat baca masyarakat khususnya generasi muda masih sangat memprihatinkan.
Masyarakat khususnya generasi muda, lebih tertarik dengan pembelajaran visual dari pada media cetak. Generasi muda mampu berlama-lama dengan gadget bahkan membuatnya lupa dengan waktu. Tetapi tidak memiliki perhatian apalagi tertarik dengan buku-buku bacaan. Padahal minat baca merupakan salah satu kunci, menciptakan masyarakat yang cerdas dan kritis.
"Masalahnya, minat generasi muda terhadap literasi dan minat baca sangat rendah. Generasi muda sekarang lebih tertarik dengan pembelajaran audio visual dari pada media cetak. Generasi muda cenderung lebih tertarik pada gawai dan media sosial dari pada buku. Hal ini menimbulkan tantangan bagi perpustakaan MPR RI agar tetap relevan dengan zaman dan menarik bagi generasi muda," kata Anies menambahkan.
Pernyataan itu disampaikan Anies saat membuka Forum Konsultasi Publik (FKP) MPR RI, bekerja sama dengan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Bengkulu. Tema yang dibahas pada acara tersebut, adalah Optimalisasi Pelayanan Publik Sekretariat Jenderal MPR RI Tentang Literasi dan Minat Baca Melalui Layanan Perpustakaan. Acara tersebut berlangsung di Bengkulu Rabu (18/12/2024). Ada dua narasumber dalam FKP tersebut. Yaitu Rektor Universitas Muhammadiyah Bengkulu Dr. Susiyanto M. Si., serta Pustakawan Ahli Madya MPR RI Yusniar SH.
Agar tetap relevan dengan zaman dan menarik bagi generasi muda, menurut Anies Mayangsari Muninggar Perpustakaan MPR RI selalu berinovasi dan beradaptasi terhadap perkembangan teknologi dan preferensi generasi muda. Dengan begitu diharapkan Perpustakaan MPR RI dapat menjadi tempat yang menarik dan menyenangkan untuk membaca.
"Kami telah tumbuh menjadi salah satu perpustakaan digital yang bisa diakses dari manapun selama ada jaringan internet. Dengan cara mengunduh MPR Digital Library melalui play store. Perpustakaan MPR RI juga giat memperbanyak pembuatan buku elektronik, yang bisa dipinjam secara cuma-cuma, tanpa mengeluarkan biaya sebagaimana laiknya jika membeli buku," kata Anies menambahkan.
Baca juga: Anies Mayangsari: Kita Jadikan Perpustakaan MPR RI Sebagai Pusat Rujukan Studi Konstitusi
Selain itu, Perpustakaan MPR RI juga memiliki peran penting dalam mendukung literasi konstitusi. Bahkan Perpustakaan MPR RI bertekad menjadi pusat rujukan studi konstitusi. Karena itu tak berlebihan jika Perpustakaan MPR RI senantiasa menyediakan koleksi ilmiah yang lengkap dan terbaru, termasuk skripsi, tesis, disertasi, dan jurnal, serta mengoleksi informasi tentang hukum dan tata negara. Juga informasi terkait seperti politik, administrasi negara, sejarah, dan biografi. Dengan demikian, Perpustakaan MPR RI akan menjadi tempat yang sangat berguna bagi mahasiswa, peneliti, dan masyarakat yang ingin memperoleh informasi terkait konstitusi.
"Mari jadikan Perpustakaan MPR RI sebagai tempat yang menyenangkan dan inspiratif bagi semua kalangan. Tempat di mana ide-ide besar dilahirkan, dan wawasan baru ditemukan," pungkas Anies.