TRIBUNNEWS.COM – Dalam kurun dua tahun terakhir, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta gencar membangun infrastruktur publik sebagai ruang ketiga (ruang setelah rumah dan tempat belajar/bekerja) bagi masyarakat Ibu Kota. Kehadiran ruang ketiga ini juga dimaksudkan sebagai tempat berinteraksi masyarakat, yang setiap pembangunannya memiliki nilai kesetaraan.
Salah satu ruang ketiga yang tengah gencar dibangun Pemprov DKI Jakarta adalah taman kota. Taman kota ini terdiri dari Taman Maju Bersama dan Taman Grande yang juga sebagai Ruang Terbuka Hijau. Saat ini ada beberapa Taman Maju Bersama yang sudah bisa digunakan, seperti Taman Dukuh Atas di Jakarta Pusat, Taman Kembang Kerep di Jakarta Barat, dan Taman Piknik di Jakarta Timur.
"Taman Maju Bersama merupakan pengembangan dari Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) yang telah ada. Pembangunan masing-masing Taman Maju Bersama disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat sekitar. Tidak ada kriteria khusus lokasi dalam membangun Taman Maju Bersama. Terpenting tujuan utama dibangunnya taman ini untuk menambah RTH sebagai tempat berinteraksi warga,” ungkap Kepala Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta, Suzi Marsitawati.
Ratusan Taman Akan Hadir di Jakarta
Agar semua penduduk dapat mengakses RTH dan taman dalam radius kurang lebih 300 meter dengan berjalan kaki, Pemprov DKI Jakarta telah menargetkan pembangunan 261 Taman Maju Bersama, sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta 2018-2022.
Secara terperinci, pada tahun 2018 sebanyak 7 Taman Maju Bersama rampung dibangun. Pada tahun 2019, ditargetkan pembangunan Taman Maju Bersama rampung sebanyak 53 taman dengan total luas 335.807 meter persegi.
Per 2 Oktober 2019 sendiri, sebanyak 30 lokasi taman telah mencapai progres pembangunan sebesar 80 persen hingga 90 persen. Di antaranya, RTH Kampung Jati, Jakarta Timur; RTH Taman Kampung Baru, Jakarta Barat; RTH Jalan Centex, Jakarta Timur; RTH Mangga XIV, Jakarta Barat; RTH Jalan Panglima Polim II, Jakarta Selatan; RTH Jalan Setapak, Jakarta Timur; dan RTH Jalan Kebagusan Raya, Jakarta Selatan.
Sisanya, telah mencapai progres antara 40 persen hingga 80 persen dan kurang dari 40 persen. Walaupun begitu, targetnya pada 10 Desember 2019, seluruh Taman Maju Bersama di 53 lokasi dapat tercapai secara pekerjaan fisik.
Kehadiran Taman Maju Bersama ini pun mendapat tanggapan positif dari warga. Contohnya Yadi (45), warga RT 09/RW 12 Kelurahan Kalibaru Barat menuturkan bahwa warga sekitar begitu senang dengan pembangunan Taman Maju Bersama.
Rencana pembangunan sudah disosialisasikan belum lama ini, dan warga menyetujui rencana itu. Yadi menuturkan, dengan adanya rencana pembangunan ini, tentunya harapan warga yang tinggal di dekat kolong tol soal pemenuhan lapangan bermain bakal terpenuhi.
"Sangat mendukung karena kita ini nggak punya lapangan bermain, kasihan anak-anak. Kadang-kadang mainnya jauh, sampe ke mana-mana, kan bahaya," kata Yadi.
Usung Konsep ‘Park’ Dibanding ‘Garden’
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, menegaskan pembangunan Taman Maju Bersama (TMB) memiliki paradigma yang berbeda dalam pembangunan taman-taman sebelumnya, yaitu Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).
Meskipun keduanya sama-sama tergolong Ruang Terbuka Hijau (RTH), Taman Maju Bersama lebih variatif, tematik, disesuaikan dengan karakteristik dan luas lahannya, serta dibangun secara kolaboratif bersama masyarakat.