Air tanah yang terdapat di Kabupaten Kepulauan Seribu sebagian besar bersifat payau (campuran antara air tawar dan air laut/asin) yang memiliki kadar garam tinggi (0,05-3 persen), sehingga tidak layak digunakan sebagai air bersih bagi masyarakat.
"Penggunaan air payau untuk dikonsumsi dapat menyebabkan penyakit perut seperti diare. Sedangkan bila digunakan untuk mandi dapat memicu munculnya penyakit kulit seperti gatal-gatal," tuturnya.
Selain itu, pengambilan air tanah yang berlebihan di daerah pesisir dan/atau kepulauan juga dapat menyebabkan intrusi air laut dan penurunan muka tanah yang berdampak buruk bagi masyarakat serta lingkungan.
"Adanya sumber air bersih yang air bakunya menggunakan air laut diharapkan bisa mengurangi penggunaan air tanah sebagai sumber air baku bagi masyarakat di Kepulauan Seribu,” pungkasnya.
Pesan Gubernur Anies Baswedan untuk Penerusnya: Perhatikan Kepulauan Seribu
Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan berakhir pada Oktober 2022 mendatang.
Jelang lengser, Anies pun berpesan agar sosok yang akan menggantikannya tetap memperhatikan pembangunan di kawasan Kepulauan Seribu.
"Kami berharap, siapapun yang nanti mengelola Jakarta akan menempatkan Kepulauan Seribu sebagai bagian penting untuk diperhatikan dan ditumbuhkan," ucapnya saat ditemui di Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu.
Anies mengingatkan kepada penerusnya bahwa Jakarta terdiri dari dua kawasan, yaitu kontinental dan archipelago. Dibandingkan kontinental, pembangunan di kawasan archipelago sampai saat ini masih harus ditingkatkan.
"Inilah pesan penting saya. Selama ini Kepulauan Seribu biaya hidupnya sering tinggi, karena kebutuhan pokok yang mahal," ujarnya.
Saat ini, Anies pun menyebut sudah cukup banyak kemajuan yang bisa dirasakan warga yang tinggal di Kepulauan Seribu. Di antaranya pembangunan pasar grosir, sehingga masyarakat bisa membeli bahan kebutuhan pokok dengan lebih murah, peningkatan layanan air bersih, hingga penyediaan energi listrik.
Tak hanya itu, Pemprov DKI Jakarta juga sudah membangun tempat pengolahan air limbah, agar pembuangan air kotor tidak merusak lingkungan di Kepulauan Seribu.
"Tentu, kesehatan dan pendidikan juga kami perhatikan. Kami memberikan perhatian besar kepada Kepulauan Seribu selama beberapa tahun ini. Saya harap hal itu dapat terus ditingkatkan pada tahun-tahun ke depan," tuturnya.