News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Upaya Pemprov DKI Tingkatkan Aksesibilitas Bagi Penyandang Disabilitas

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bus Transjakarta ramah disabilitas.

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta terus berupaya meningkatkan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas, khususnya di transportasi publik dan fasilitas umum. 

Mengacu Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 33 Tahun 2017 tentang Standar Pelayanan Minimal Layanan Angkutan Umum Transjakarta, salah satu indikator yang wajib dipenuhi adalah kesetaraan yang memberikan perlakuan khusus berupa aksesibilitas, prioritas layanan, dan fasilitas pelayanan bagi pengguna jasa penyandang disabilitas, manusia usia lanjut, anak-anak, serta wanita.

Implementasi dari regulasi ini diwujudkan dengan menyediakan kursi prioritas yang dilengkapi stiker ditempel di kaca bus dan ruang khusus untuk kursi roda. 

“Kami bekerja sama dengan Transjakarta, di mana tersedia bus ramah disabilitas Transjakarta yang dilengkapi dengan satu area kursi roda dan tersedia ramp kursi roda di area pintu untuk memudahkan keluar masuk penumpang difabel,” ucap Kepala Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, Premi Lasari, Kamis (22/9/2022).

Kelebihan lain bus Transjakarta yang ramah disabilitas ialah ketinggian lantai yang dapat disesuaikan dengan jalan, untuk kenyamanan keluar masuk penumpang.

Selain itu, terdapat pula pintu penumpang berlantai rendah di sisi kiri. Bus ini juga dilengkapi dengan dua buah televisi wide screen 29 inci, serta 12 kamera CCTV untuk memantau setiap area di dalam maupun luar bus.

PT Transjakarta menyediakan 300 bus berkonsep ramah disabilitas yang melayani 29 rute non-BRT dalam kota. Fasilitas ini untuk memaksimalkan pelayanan bagi para penyandang disabilitas.

Kemudian, Pemprov DKI pun menyediakan layanan Transjakarta Cares yang mengantar pelanggan disabilitas mencapai halte terdekat dari rumah mereka.

Dengan demikian, pelanggan disabilitas bisa melanjutkan perjalanan dengan menggunakan bus Transjakarta sampai ke halte tujuan.

Begitu tiba di halte tujuan, penumpang akan kembali diantar kru Transjakarta Cares sampai ke lokasi akhir yang dituju pelanggan. Hingga saat ini, layanan Transjakarta Cares ini memiliki 26 armada bus kecil.

Penyandang disabilitas yang memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual, atau sensorik dalam jangka waktu lama, sehingga sulit untuk beradaptasi dalam masyarakat, bisa mengakses layanan Transjakarta secara gratis. Hal ini mengacu pada Peraturan Gubernur Nomor 26 Tahun 2017 tentang Pelayanan Transjakarta Gratis dan Bus Gratis bagi Masyarakat.

Layanan gratis Transjakarta ini dapat diakses menggungakan TJ Card atau Jakcard yang pengajuannya diproses oleh Transjakarta dan pencetakan kartunya bekerja sama dengan Bank DKI.

Sedangkan pembuatan atau pendaftaran kartunya dapat dilakukan di lima wilayah kantor Wali Kota Jakarta, dengan persyaratan termasuk dalam kategori penerima TJ Card, membawa fotokopi dan KTP asli, membawa fotokopi Kartu Keluarga, serta membawa foto 3x4 sebanyak dua lembar.

Saat ini sedang dilakukan proses analisa dan pemantauan pihak Transjakarta yang dibantu  Institution for Transportation and Development Policy (ITDP), untuk merumuskan indikator standar pelayanan minimal (SPM) yang ditargetkan selesai pada 2022. 

Penumpang berkursi roda turun dari kereta MRT Jakarta.

Rencana pengembangan indikator SPM yang dilakukan antara lain pintu darurat yang dapat digunakan kelompok prioritas, stiker antrean yang mengutamakan kelompok prioritas dalam memasuki bus, area beristirahat (kelompok prioritas), serta standar operasional prosedur terhadap inklusivitas (tata tertib perlakuan terhadap penumpang berkebutuhan khusus).

Kemudian, gate khusus bagi kelompok disabilitas (pengguna kursi roda), ubin pemandu bagi kelompok disabilitas, audio kedatangan bus, dan ramp portable.

Tak hanya bus Transjakarta, moda transportasi MRT Jakarta juga dirancang ramah bagi penyandang disabilitas, sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI serta Pedoman Akses Bebas Hambatan dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Jepang.

Beberapa standar desain fasilitas untuk penyandang disabilitas di MRT Jakarta antara lain blok taktil di luar dan dalam stasiun, lift dengan huruf Braille, toilet yang nyaman bagi pengguna kursi roda, mesin penjualan tiket yang mudah dijangkau, pintu penumpang selebar 90 cm, ruang khusus disabilitas di dalam kereta (51 kursi/kereta), dan pemberitahuan audiovisual.

MRT Jakarta pun telah meluncurkan fasilitas digital untuk penyandang disabilitas bernama DINA (Digital Intelligent Assistant). Ini merupakan fasilitas komunikasi di stasiun MRT Jakarta yang dapat digunakan oleh seluruh penumpang guna mengurangi kontak fisik, serta dapat membantu penumpang dalam kondisi darurat apabila membutuhkan bantuan petugas.

“DINA dapat mengakomodir komunikasi dua arah yang dapat menghubungkan antara pengguna dengan petugas di Stasiun MRT Jakarta dalam bentuk audio maupun visual serta dilengkapi fitur pesan tertulis,” tutur Premi.

Sesuai Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Perhubungan Nomor 484 Tahun 2021, kendaraan bertanda khusus yang membawa masyarakat disabilitas dikecualikan pembatasan aturan ganjil genap.

Tak hanya di  transportasi umum, Pemprov DKI juga terus berupaya mempermudah aksesibilitas bagi penyandang disabilitas di sejumlah fasilitas umum.

Teranyar, Gubernur Anies Baswedan meresmikan empat pasar tradisional yang kini disulap lebih modern dan ramah disabilitas pada Rabu (22/9/2022).

Keempat pasar itu adalah Pasar Cipinang Kebembem dan Pasar Sawah Barat di Jakarta Timur, Pasar Tanah Tinggi Poncol di Jakarta Pusat, dan Pasar Tebet Barat di Jakarta Selatan.

Anies berharap, wajah baru pasar tradisional ini bisa meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Jakarta, tak terkecuali penyandang disabilitas.

“Kita bersyukur, hari ini kita bisa menyaksikan tuntasnya sebuah kerja besar, dengan menyelesaikan pasar yang lebih baik, yang punya dampak yang amat besar bagi peningkatan kesejahteraan, bagi transaksi perekonomian,” tuturnya.

Ia pun berharap, kebutuhan dasar masyarakat, yaitu pangan, bisa terpenuhi, baik dari segi pasokan hingga harga yang terjangkau.

“Jadi, inilah kebutuhan dasar utama terpenting yang sekarang kita sama-sama lihat disiapkan fasilitasnya yang lebih baik,” ucapnya.

Upaya Pemprov DKI meningkatkan aksesibilitas penyandang disabilitas di transportasi dan fasilitas publik pun disambut baik masyarakat.

Eko Saputro salah satunya. Warga Blok M ini merasa sangat terbantu dengan kemudahan akses bagi pengguna kursi roda di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, yang baru diresmikan Gubernur Anies Baswedan.

“Sangat terbantu ya dengan aksesibilitas yang bagus. Saya bisa keliling taman dengan mudah, bahkan bisa juga naik ke bagian rooftop dengan sangat mudah,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini