Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono meninjau sentra UMKM di Muara Angke, Jakarta Utara. Ia mengharapkan, ekonomi Jakarta semakin kuat dan tumbuh berkembang seiring dengan banyaknya pelaku UMKM yang sudah naik kelas.
Heru juga mendorong Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terkait dengan pemberdayaan UMKM untuk terus melakukan terobosan dan membangun sinergi antar sektor, demi mewujudkan Jakarta sebagai kota global. “Kami mendorong agar lebih banyak lagi UMKM yang naik kelas dan meningkatkan penjualan produk dalam negeri,” ucapnya, pada Kamis (14/9/2023).
Pada kesempatan ini, Heru Budi Hartono juga mengunjungi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muara Angke, untuk melihat proses bongkar ikan hasil tangkapan dan menyaksikan lelang ikan. Ia pun sempat bertemu dan berbincang dengan para peserta lelang dan nelayan.
Baca juga: Cuaca Jabodetabek Besok - BMKG: DKI Jakarta Cerah Berawan, Bogor Hujan Ringan pada 16 September 2023
Setelah itu, Heru melanjutkan kunjungan ke Rumah Pangan Masyarakat Pesisir untuk meninjau lokasi Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional (PHPT). Di sini, ia berdialog dengan komunitas Rumah Aman Perempuan binaan Yayasan Sahabat Hati Bunda (SHB), komunitas pengolah ikan, dan Komunitas Mangrove Muara Angke (Komma).
Pj Gubernur Heru juga memberikan bantuan fasilitas untuk UMKM dan menyerahkan secara simbolis kunci Rumah Pangan Masyarakat Pesisir. Rumah pangan ini akan menjadi pusat pembinaan UMKM dan kegiatan pendampingan masyarakat kawasan Muara Angke yang dibina Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) dan Yayasan SHB.
Ia berharap, bantuan yang diberikan Pemprov DKI Jakarta ini bisa menggerakkan perekonomian masyarakat pesisir. “Mudah-mudahan bantuan ini bermanfaat, supaya ekonomi mereka bisa mandiri, untuk menambah masukan bagi masing-masing keluarga,” katanya.
Baca juga: Luhut Minta Gubernur DKI Jakarta Periksa Seluruh Kendaraan Dinas
Bantuan yang diberikan Pemprov DKI Jakarta ini pun mendapat apresiasi dari Direktur Eksekutif Yayasan SHB, Melny Nova Katuuk. Ia mengharapkan, bantuan ini bisa membuat UMKM naik kelas, sehingga bisa mendongkrak ekonomi masyarakat pesisir.
“Kami bersyukur ada intervensi dari Pemprov DKI dan kunjungan Pj Gubernur DKI Pak Heru memberikan kepada kami bantuan. Intervensi kecil ini dapat membuat para pelaku UMKM masyarakat pesisir Muara Angke lebih produktif lagi untuk mengembangkan produk mereka menjadi bermutu, berkualitas, dan lebih baik lagi,” tuturnya.
Tentang Yayasan Sahabat Hati Bunda
Yayasan Sahabat Hati Bunda (SHB) merupakan lembaga yang bergerak di bidang pelayanan masyarakat marjinal, khususnya bagi kaum perempuan.
“Kami sudah melakukan karya karitatif sejak delapan tahun lalu. Kegiatan tersebut meliputi intervensi terhadap kebencanaan di sekitar wilayah DKI Jakarta, seperti banjir dan Covid-19,” ucap Direktur Eksekutif Yayasan SHB, Melny Nova Katuuk.
Awalnya, pelayanan Yayasan SHB hanya bersifat responsif. Namun, visi dan misi yayasan ini bergeser setelah pandemi Covid-19 melanda pada 2020 lalu.
Baca juga: Tak Ingin UMKM Didominasi Sektor Kuliner, Menkop UKM Teten: Tidak Lahirkan Ekonomi Baru
Akibat pandemi Covid-19, tingkat kemiskinan warga Jakarta meroket. Yayasan SHB yang tadinya memberi pelayanan bersifat responsif kini menjadi mitigasi.
Artinya, Yayasan SHB kini lebih fokus pada upaya-upaya pencegahan kemiskinan, khususnya bagi masyarakat pesisir. “Kalau responsif kan ada bencana baru bergerak bawa makanan. Tapi kalau mitigasi itu menciptakan dan membangun mitigasi kemiskinan itu sendiri,” ujarnya.
Salah satu cara untuk memitigasi kemiskinan yang dilakukan Yayasan SHB ialah dengan menggerakan ekonomi masyarakat pesisir. Ibu-ibu masyarakat pesisir pun digandeng untuk menghasilkan suatu produk yang bisa dipasarkan ke masyarakat luas.
Baca juga: Operasi Semut, Kapolda Metro Jaya Bantu Bersihkan Sampah di Hutan Mangrove Muara Angke
“Kami mengambil peran mendorong UMKM masyarakat pesisir dalam meningkatkan ketangguhan ekonomi mereka, khususnya perempuan masyarakat pesisir,” jelasnya.
Dalam dua bulan terakhir, misalnya, warga binaan Yayasan SHB sudah bisa memproduksi ikan asin dan bawang goreng. Hasil produksi masyarakat pesisir ini pun berhasil dipasarkan ke seluruh wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Ia menyebut, pelaku UMKM yang dibina ini melakukan produksi mereka di rumah masing-masing, setelah itu hasil produksinya disalurkan melalui Yayasan SHB ke Sayur Kendal, baru setelah itu didistribusikan ke masyarakat luas.
Baca juga: Fokus Atasi Banjir hingga Macet, Heru Budi Diganjar Penghargaan oleh Tempo
Selain fokus pada mitigasi kemiskinan, Yayasan SHB juga melakukan advokasi terhadap pemenuhan hak-hak perempuan. Lewat program Rumah Aman Perempuan, Yayasan SHB menerima seluruh aduan terkait pelecehan dan kekerasan seksual terhadap perempuan.
“Mereka bisa melapor ke Rumah Aman Perempuan di Yayasan SHB dan kami akan berkoordinasi dengan Lembaga Bantuan Hukum (LHB) sekitar untuk mengadvokasi kasus-kasus kekerasan seksual terhadap perempuan di wilayah Muara Angke,” ungkapnya. (*)