Dilansir dari Dinas Kesehatan Kalimantan Barat, stunting dapat terjadi sebagai akibat kekurangan gizi terutama pada saat 1000 HPK.
Salah satu upaya pencegahan stunting pada 1000 HPK, yaitu memenuhi gizi dan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil.
Sebab kekurangan gizi pada 1000 HPK bersifat permanen dan sulit diperbaiki.
Masyarakat mungkin mengira, keturunan adalah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik anak.
Namun, hal itu keliru dan sebenenarnya adalah akibat stunting.
Karena semestinya dilakukan dengan upaya mencukupi kebutuhan gizi sejak anak dalam kandungan hingga usia dua tahun.
Pecegahan Stunting pada 1000 HPK
Mengutip stikesbanyuwangi.ac.id, pemenuhan gizi yang baik selama 1000 HPK akan menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal.
Malnutrisi pada periode 1000 HPK bersifat permanen dan akan berdampak dalam jangka waktu yang panjang (trans-generasi).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pemeriksaan IQ pada anak usia 22 bulan dapat menjadi indikator kemampuan akademik di usia dewasa.
Jika ibu hamil diberikan asupan gizi yang cukup maka bayi yang dilahirkan akan memiliki berat dan tinggi badan yang normal.
Hal itu akan berlanjut sampai bayi berusia 6 bulan dengan pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) serta melanjutkan ASI sampai usia 2 tahun
Ketika sudah dewasa, stunting dapat mempengaruhi produktivitas kerja, komplikasi persalinan, dan meningkatkan risiko kegemukan.
Atau pun dapat terjadi obesitas yang akan memicu penyakit sindrom metabolik.