TRIBUNNEWS.COM - Apakah stunting bisa diobati? simak penjelasannya dalam artikel ini.
Gejala stunting terlihat ketika balita memiliki tinggi badan di bawah rata-rata.
Kondisi stunting terjadi ketika asupan gizi yang diberikan, dalam waktu yang panjang, tidak sesuai dengan kebutuhan.
Permasalah stunting menurut data UNICEF didefinisikan sebagai persentase anak-anak usia 0 sampai 59 bulan.
Selain mengalami pertumbuhan terhambat, stunting juga kerap kali dikaitkan dengan penyebab perkembangan otak yang tidak maksimal.
Bahkan dalam jangka panjang, anak yang terkena stunting dapat memperngaruhi prestasi belajar dan mudah terserang penyakit.
Baca juga: Ciri-ciri Anak Stunting, Lengkap dengan Cara Mencegahnya
Lantas apakah anak yang terlanjur stunting dapat diobati?
Mengutip dari laman Pemkot Pekanbaru, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbaru, Muhammad Amin mengatakan bahwa bayi yang sudah terlahir dengan stunting masih bisa diobati.
"Saat bayi terlahir stunting, itu masih bisa diobati," ujarnya Muhammad Amin pada Rabu (1/3/2023).
Pencegahan stunting dapat dilakukan sejak pasangan merencanakan pernikahan.
Pengobatan bayi stunting paling efektif dilakukan ketika bayi masih dalam masa 100 hari pertama kelahiran (HPK).
Maka pemberian pangan dengan gizi seimbang sangat penting dilakukan.
Pernyataan tersebut sesuai dengan apa yang disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Banyumas Novita Sabjan, saat memberikan sosialisasi terkait stunting.
"Anak yang terindikasi stunting masih bisa ditangani, dengan catatan anak masih berusia di bawah lima tahun, dan lebih efektif jika masih di bawah dua tahun," jelas Novita, saat Sosialisasi Program Penanganan Stunting di Pendapa Pakasa, Cikakak Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dikutip Tribunnews dari laman jatengprov.go.id, Senin (29/5/2023).