TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah terus berupaya menurunkan angka stunting di Indonesia hingga menjadi 14 persen di 2024 nanti.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy terus memonitor upaya penurunan angka stunting tersebut, dengan mengunjungi pelosok daerah, salah satunya Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Menurut Muhadjir, merujuk pada data BPS yang dirilis bulan Maret 2022, persentase kemiskinan ekstrem di Kabupaten Kubu Raya sebanyak 0,38 persen. Angka ini turun 0,35 persen dari 2021.
Angka tersebut menempatkan Kubu Raya berada di urutan ke dua terendah dari 14 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Barat.
Sedangkan, tingkat kemiskinan ekstrem secara keseluruhan di Provinsi Kalimantan Barat sebanyak 1,41 persen.
Pada penanganan prevalensi stunting, Kabupaten Kubu Raya berdasarkan data SSGI tahun 2022 berada di angka 27,6 persen, hasil ini menempatkan wilayah tersebut berada di urutan ke delapan dari 14 kabupaten/kota se-Provinsi Kalimantan Barat.
"Angka tersebut menurun cukup banyak sebesar 12,7 persen dari tahun sebelumnya," katanya dikutip dari Kementerian PMK, Sabtu, (27/5/2023).
Muhadjir mengatakan bahwa untuk mengurangi resiko stunting, kebutuhan mineral dan zat besi harus tercukupi dalam makanan yang dikonsumsi setiap hari oleh ibu hamil.
“Konsumsi kebutuhan tersebut akan membantu mengurangi risiko terjadinya stunting dan gangguan kesehatan lain pada anak setelah lahir,” katanya.
Dalam kunjungannya ke Balai Desa Mekar Sari, Kubu Raya, Muhadjir menemukan 15 anak yang mengalami stunting di desa tersebut.
Angka stunting di wilayah tersebut terus berkurang seiring dengan upaya bantuan yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
Muhadjir juga melakukan peninjauan terhadap usaha kecil mikro dari nasabah Permodalan Nasional Madani (PNM).
Muhadjir menerangkan bahwa upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kubu Raya telah cukup baik.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari warga, Muhadjir menemukan bahwa warga di wilayah tersebut juga telah mendapatkan bantuan pelayanan kesehatan gratis sampai RSUD Kubu Raya yang ditanggung langsung oleh APBD.
Baca juga: Bahaya Stunting pada Anak dalam Jangka Pendek dan Jangka Panjang
“Penanganan cukup bagus. Bapak Bupati telah mengambil terobosan yang menurut saya bagus. Semua warga miskin disini ditanggung jaminan kesehatannya tidak dari pusat, tetapi dari APBD. Bapak Bupati juga telah secara mandiri melakukan pengadaan USG Portabel sehingga dapat dibawa satu Posyandu ke Posyandu lain. Sehingga ibu-ibu hamil tidak perlu datang ke Puskemas langsung, dapat melalui Posyandu disekitar tempat tinggal,” pungkas Muhadjir.