Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gaun rancangan desainer mode Indonesia sangat mendapat tempat di hati para kontestan Miss World 2013.
Inilah yang dirasakan Poppy Karim, salah seorang dari 50 desainer Indonesia yang terlibat dalam ajang bertaraf internasional tersebut.
Alumnus Esmod Jakarta itu diminta untuk merancang masing-masing satu gaun untuk kontestan perwakilan Polandia dan Ukraina kenakan saat ajang Top Model, 24 September mendatang.
Dihubungi Tribunnews.com, Selasa (17/9/2013), Poppy mengungkapkan betapa kagumnya mereka terhadap gaun rancangan desainer Tanah Air.
"Saking sukanya, Miss Poland Katarzyna Krzeszowska sempat berpikir untuk mengenakan gaun rancanganku saat malam final ketimbang gaun rancangan desainer lokal di negeri asalnya yang menurutnya kurang bagus," kenang Poppy.
Sambil terheran-heran, Poppy mengatakan kepadanya kalau gaun yang ia lihat itu barulah rancangan seorang desainer junior, belum yang seniornya.
Untuk kontestan dari Polandia dan Ukraina, Poppy membuatkan gaun bertemakan Byzantine, dalam palet warna terracota dengan paduan bahan velvet dan tulle.
Buat Poppy pribadi, pengakuan tersebut justru adalah satu bukti bahwa ajang Miss World memberi dampak positif bagi keeksistensian desainer Indonesia di mata internasional.
"Jadi sangat disayangkan bila banyak protes penolakan Miss World. Kita seperti memubazirkan kesempatan yang ada untuk mengenalkan Indonesia sebenarnya," kata dia lagi.