Selain itu pada tahun 1995 sebuah kementerian di Indonesia pernah meminta daerah untuk membuat kerajinan tangan dan mengirimkan ke Jakarta. Ternyata dari semua kerajinan yang masuk, 80 persen berasal dan atau menggunakan bambu pembuatannya.
"Itulah buktinya kalau budaya kita banyak tergantung dari bambu selama ini kurang kita sadari rupanya."
Belum lagi di Jawa Barat, di hutan Soreang ada bambu Euleul yang mampu mengobati 41 macam penyakit manusia.
"Kita perlu menggencarkan pelestarian dan pemasaran bambu di Indonesia. Kejelekan pohon bambu sendiri tidak ada. Semua berguna bagi manusia bahkan bambu mampu menyuburkan tanah dengan daun-daunnya yang menjadi pupuk sangat subur."
Bahkan dengan bambu runcing bambu pernah berjasa dalam perang kemerdekaan Indonesia tahun 1945 dulu.
Dari segi ekonomi selain bisa dibuat industri sumpit, banyak manfaat lain. Bahkan di Taiwan, oksigen bambu sudah dimasukkan ke ampul-ampul lalu dijuallah oksigen tersebut. Tentu bisa dibuat angklung yang terkenal di dunia itu.
Ada pula obat-obatan yang diproses teknologi dengan bahan dasar bambu, misalnya di Korea ada garam Bambu, dan ada pula Cuka bambu setelah diproses teknologi oleh mereka.
Jepang hebat pula dalam teknologi sehingga bisa membuat berbagai produk bambu dengan teknologinya dan kita harus bisa mengawinkan teknologi Jepang dengan budaya bambu Indonesia yang kaya raya ini.
"Karena itu dalam waktu dekat pemerintah akan membuat Dewan Bambu Nasional tanggal 26 November nanti tampaknya," tekannya lagi. Kita bisa membuat Taman Nasional bambu untuk pengrajin, produksi dan wisata bambu.
Dulu Jatnika juga pernah mengekspor tatami selama 4 tahun ke Nagoya dan Kyoto menggunakan bambu. Berhenti karena mengubah usahanya ke pembangunan rumah.
Jadi bambu bisa terkait dengan segala macam kehidupan mulai kuliner, pertahanan, konstruksi, budaya, kesehatan, ekonomi industri dan sebagainya.