TRIBUNNEWS.COM – Menjadi seorang ibu dan wanita karir di saat bersamaan memang membutuhkan kerja keras. Apalagi, kedua ranah pekerjaan itu adalah dua hal yang sangat berbeda. Namun terkadang, seorang wanita dihadapkan pada dilema ketika keberadaannya dibutuhkan di dua dunia itu pada saat bersamaan.
Seperti yang banyak terjadi usai musim liburan hari raya, di mana asisten rumah tangga (ART) belum kembali dari mudik, sementara ibu sudah harus kembali bekerja. Membawa anak ke kantor akhirnya jadi pilihan yang paling masuk akal. Jika suasana kantor Anda mengijinkan para pegawainya sesekali membawa anak saat bekerja, kenapa tidak melakukannya?
Namun ingat, bahkan kantor yang paling santai dengan aturan soal membawa anak sekalipun punya batasan profesional tertentu. Inilah aturan yang perlu Anda ingat jika ingin mengajak anak ke tempat kerja seperti dikutip dari whattoexpect.com.
Beri tahu atasan Anda
Jangan pernah membawa anak-anak ke kantor tanpa memberikan pemberitahuan terlebih dahulu (tentu saja, jika Anda masih sayang dengan pekerjaan Anda). Lagipula, apa susahnya sekadar mengangkat telepon atau mengirimkan email pemberitahuan bahwa Anda akan membawa anak-anak dan mainan mereka ke kantor esok hari?
Bagaimana jika atasan tak memberi ijin? Tinggalkan pesan atau email yang menjelaskan situasi Anda dengan singkat. Jika Anda hanya sekali-sekali saja melakukan hal ini, mungkin atasan Anda akan mengerti.
Bekerjalah dengan cepat dan singkat
Jika di hari itu Anda musti menghadiri rapat maraton yang tak bisa diganggu, atau harus membuat keputusan penting, mungkin tak bijak membawa anak-anak ke kantor. Akan lebih baik jika Anda bisa berkompromi dengan suami atau kakek-nenek Si Kecil. Misalnya, minta mereka menjemput anak Anda setelah menghabiskan beberapa jam bersama Anda di kantor, sehingga setelah itu Anda bisa kembali konsentrasi bekerja.
Pilih hari baik
Jika Anda ingin membawa anak ke kantor untuk sekadar menujukkan tempat kerja Anda dan bertemu dengan teman-teman Anda (bukan karena Anda tidak memiliki pilihan lain), pilihlah hari yang tenang dan tidak sibuk. Jangan pilih hari di mana ada klien yang datang, atau ketika ada rapat besar, atau saat deadline .
Bawa mainan yang tenang
Anda harus mengemas secara pintar setiap kali bepergian dengan Si Kecil. Untuk sehari di kantor, mainan yang tenang seperti buku dan alat-alat kerajinan tangan adalah benda-benda sempurna untuk membuat buah hati "sibuk" dan duduk diam di samping meja ibu. Anda juga bisa memberikan peralatan kantor seperti kertas, pulpen, post-it, dan spidol untuk bermain. Meski begitu, lupakan klip kertas karena risiko tersedak bila tak sengaja tertelan.
Jangan meminta teman kerja Anda untuk menjadi pengasuh
Kemungkinan besar sahabat dan teman-teman Anda akan senang bergaul dengan anak Anda untuk sesaat. Tetapi jangan berharap teman kerja Anda akan selalu mengulurkan tangan merawat anak-anak di tempat kerja. Karena bagaimanapun juga, kantor bukan tempat penitipan anak. Dan tentu saja, semua orang memiliki pekerjaan yang harus diselesaikan.
Tutup pintu jika Anda bisa
Meskipun Anda terbiasa menyelesaikan pekerjaan sementara anak Anda membuat suara binatang atau menyanyikan lagu favoritnya, bukan berarti teman kerja Anda bisa melakukan hal yang sama. Tak banyak orang bisa bersabar saat menghadapi anak orang lain.
Sesuaikan pekerjaan dengan jadwal anak
Jika Anda bekerja dari rumah, anak-anak Anda tidak punya pilihan selain berada di "kantor" Anda sepanjang hari. Meskipun segala sesuatunya lebih fleksibel dibanding dengan suasana di kantor, Anda pun masih butuh untuk menyelesaikan pekerjaan. Pilihan terbaik untuk memperoleh puncak produktivitas adalah ketika anak Anda sedang tidur. Bisa pada pagi hari, sore, dan selama beristirahat, tidak peduli betapa singkatnya.