News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Satu Orang Satu Pujian Setiap Hari

Editor: Ade Mayasanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Psikolog Bertha Sekunda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejauh yang Anda ingat, seberapa sering Anda menyatakan kepada orang lain bahwa Anda menyukai, mengagumi, memuji, atau memberikan apresiasi kepada mereka? Bagi kebanyakan orang, hal ini tidak sering terjadi. Pada kenyataannya, ketika saya mencoba secara acak bertanya kepada orang lain yang saya jumpai, seberapa sering mereka menerima pujian tulus dari orang lain, saya dengar mereka bilang, "Saya lupa kapan terakhir saya mendapat pujian."

Ada pula yang menjawab, "Hampir tidak pernah." Dan yang paling menyedihkan, "Saya tidak pernah menerima sama sekali."

Ada banyak alasan mengapa kita tidak terbiasa secara lugas mengungkapkan kepada orang lain tentang perasaan atau pemikiran kita terhadap mereka. Kadang ada yang beralasan mereka tidak perlu tahu tentang hal ini, toh mereka sudah tahu. Dan mungkin ada lagi alasan, "Aku sangat mengaguminya, tapi gengsi dan malu untuk menyampaikannya." Padahal ketika saya bertanya secara acak kepada beberapa orang, terkait apakah mereka senang dengan pujian yang tulus dan feedback positif, 9 dari 10 orang mengatakan mereka suka dipuji atau "Aku merasa dihargai, aku senang".

Entah karena alasan apa Anda tidak memberikan pujian secara spontan dan teratur kepada orang lain. Mungkin karena tidak tahu apa yang akan disampaikan, malu, gengsi, tidak tahu bagaimana cara mengungkapkannya, merasa bahwa orang yang Anda puji sudah tahu dan sadar tentang kelebihannya dan menganggap tidak perlu diberitahu, atau sederhananya mungkin hal ini belum jadi kebiasaan Anda untuk memuji atau mengapresiasi, maka marilah kita merubah kebiasaan ini.

Menyampaikan kepada orang lain apa yang Anda suka, Anda kagumi, atau mengapresiasi ke mereka adalah random act of kindness. Banyak orang yang selama hidup mereka hanya bisa berharap mendapatkan pujian atas apapun yang mereka punya atau raih. Bahkan mereka belum pernah menerimanya dari orangtua, pasangan, anak-anak atau teman-temannya.

Sebenarnya pujian dari orang yang tidak dikenal pun jikalau tulus maka akan terasa menyenangkan. Membiarkan orang lain tahu apa yang Anda rasakan juga akan membuat Anda merasa bahagia. It's a gesture of loving kindness. Ini adalah ungkapan cinta kasih sesama manusia. Artinya, jika pikiran Anda diarahkan ke sesuatu hal yang positif, maka Anda akan mempunyai perasaan tenang.

Suatu hari saat saya di sebuah swalayan, saya menyaksikan seorang customer yang tiba-tiba marah-marah kepada kasir tanpa alasan yang jelas dan bahkan sampai mengomel panjang meski pembayaran sudah selesai. Kasir tersebut tidak reaktif dan dengan sabar menghadapi customer yang marah-marah. Saat giliran saya membayar barang yang saya beli, saya menyampaikan padanya, "Saya sangat terkesan dengan caramu meng-handle customer dengan tenang tadi." Mendengar kalimat saya, dia kaget dan berkata, "Terimakasih Bu, baru kali ini saya dipuji selama bekerja di toko." Kurang dari dua detik saya mengungkapkan apa yang saya pikirkan terhadap dia, dan itu menjadi hal yang membuatnya senang pada hari itu.

Jadi, hampir tidak ada effort atau usaha yang besar dalam melakukan hal ini, jika sudah terbiasa. Ini juga mengarahkan Anda kepada kebiasaan menyampaikan kalimat positif daripada terbiasa mencela, bergosip, atau membicarakan kejelekan orang lain. Tapi perlu diingat, pujian yang dimaksud dalam hal ini bukan mengarah ke flirting atau menggoda orang lain. Pujian tulus ini disampaikan dengan tertata, bijak dengan tujuan meningkatkan kebiasaan kita berbuat baik kepada orang lain tanpa mengharap adanya balasan atau harapan yang bermacam-macam.

Segera kirim pertanyaan Anda tentang topik pojok curhat kepada Bertha Sekunda dengan mengisi komentar di bawah ini. Nantikan jawaban pertanyaan Anda di situs ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini