News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pernikahan Anak Jokowi

Begini Rasanya Cendol Racikan Calon Mertua Gibran

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prosesi siraman di rumah calon mempelai perempuan Selvi disertai prosesi dodolan dawet alias berjualan dawet. Panitia membagikan kreweng, yaitu koin yang terbuat dari gerabah, kepada para tamu undangan.

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Calon besan Presiden Joko Widodo, Didit Supriyadi, mengomentari dawet atau cendol yang akan "dijual" kepada para tamu yang hadir di kediamannya, Rabu (10/6/2015) pagi.

"Dawete kurang legi (Dawetnya kurang manis)," kata Didit setelah mencicipi dawet.

Setelah meracik lagi dan merasa puas dengan rasa dawet tersebut, Didit kemudian memberi kode Sri Partini untuk menjual dawet tersebut.

"Dawet, dawet. Dawetnya manis," kata Sri dengan luwesnya.

Didit bersama istrinya, Sri Partini, berakting menjual es dawet kepada para tamu yang hadir di rumah kontrakannya, Jalan Kutai Gang VII Nomor 1 Sumber, Solo. Dawet atau cendol yang berbentuk bulat bermakna kebulatan tekad orang tua untuk menikahkan anak mereka.

Para tamu undangan yang hendak membeli es dawet tersebut membayar bukan dengan uang, melainkan menggunakan kreweng atau pecahan genteng rumah.

Kreweng yang berasal dari tanah liat memiliki arti bahwa manusia sejatinya akan kembali lagi menjadi tanah ketika meninggal dunia.

Sri Partini bertugas melayani para tamu yang membeli dawet, sedangkan Didit menerima kreweng sebagai alat pembayarannya. Hal itu bermakna tentang kewajiban suami-istri dalam hidup berumah tangga ialah saling bahu-membahu dalam menafkahi keluarga.

"Sadean dawet" atau jualan cendol merupakan bagian dari rangkaian adat pernikahan Jawa yang akan dilangsungkan putra pertama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, dan Selvi Ananda.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini