Agar hubungan dengan pengasuh harmonis, lakukan komunikasi yang hangat dan terbuka.
“Tidak cuma tentang tugas, lo, tapi kondisi atau latar belakang pengasuh sehingga terjalin relasi yang dilandasi rasa percaya.”
Beri Apresiasi
Selain mengevaluasi pengasuh, utarakan juga kemajuan dan ucapkan terima kasih.
Ada baiknya pula Anda memberi tahu pengasuh mengenai jenis kesalahan yang dapat ditoleransi hingga yang berakibat pemberhentian kerja.
“Sampaikan mengenai pentingnya kejujuran, prinsip mengenai uang, tentang hubungan berpacaran, menggunakan ponsel, sopan santun dengan tamu atau keluarga besar.”
Anda juga dapat menanyakan pendapat pengasuh mengenai pesan Anda hingga apa tindakan yang akan dilakukan pengasuh bila sesuatu yang buruk terjadi.
“Misalnya, bila anak jatuh atau sakit.” Sehingga, berbagi peran antara ibu dan pengasuh berjalan seimbang.
Nah, sampaikan apresiasi semacam ini di hadapan anak, sehingga anak pun dapat meniru dan menunjukkan penghargaan terhadap pengasuh.
Hal ini juga akan membuat pengasuh merasa dihargai dan dipercaya.
Menerima Keterbatasan
Peran ibu, ayah, serta pengasuh anak tidak bisa menggantikan sepenuhnya peran satu sama lain. Oleh karena itu, bila Anda adalah ibu bekerja, selalu usahakan komunikasi yang lancar dan bina kedekatan dengan anak.
Contohnya, menghubungi anak saat Anda sedang bekerja, menyediakan waktu bersama anak usai pulang bekerja, dan bekerja sama melakukan pekerjaan rumah tangga. “Jadi, hubungan tetap berkualitas.”
Ibu bekerja juga perlu memiliki catatan khusus perkembangan anak yang didelegasikan kepada pengasuh.