TRIBUNNEWS.COM - Tak punya pasangan di hari Valentine kerap menjadi momok bagi sebagian orang. Padahal hari Valentine bukan hari pamer pasangan.
Psikolog dari Klinik Daya Insani, Sani B Hermawan menjelaskan kalau hari Valentine pada dasarnya adalah hari kasih sayang. Hal mendasar ini hendaknya dipahami.
Kasih sayang tersebut bisa dirayakan dengan kerabat atau keluarga, selain pasangan. Bisa juga dengan lebih peduli terhadap orang lain yang kurang mampu.
Tak ada keharusan kalau hari kasih sayang itu harus dirayakan dengan pasangan serta penuh dengan coklat dan bunga.
“Jadi, tak masalah kalau jomblo di hari Valentine. Itu bukan aib. Jangan takut kena bully hanya karena status jomblo,” ujar Sani.
Soal dampak bullying karena status jomblo, Sani berpendapat kalau itu tergantung pada pola pikir orang tersebut.
Kalau ia punya pemahaman yang benar, maka kena bully pun harusnya tak jadi masalah. Jika orang tersebut memang khawatir soal pasangan, dampak bullying bisa sangat terasa.
“Sampai ada yang rela cari pacar demi hari Valentine. Memaksakan cocok padahal sebenarnya tidak. Itu malah bikin hubungan jadi tidak sehat. Hasilnya malah sering cekcok dan cepat putus,” jelas Sani.
Michael Metekohy/Kompas.com