Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Demi karir Norma Hauri di bidang fashion desainer, sang suami rela menjual mobilnya dan ke kantor dengan menumpang bus umum.
"Suami saya sempat mengorbankan dirinya menjual mobilnya buat saya agar workshop fashion saya bisa berdiri berjalan dengan baik. Saat itu juga saya langsung beritikad kuat untuk segera menggantinya membelikan mobil barunya," kata Norma Nurdiana alias Norma Moi alias Norma Hauri (38), perancang busana muslim Indonesia, khusus kepada Tribunnews.com, Sabtu (19/3/2016).
Kejadiannya tahun 2014 di mana Norma butuh dana untuk membangun workshopnya.
"Syukurlah setelah berdiri, usaha saya semakin lancar dan baik. Dalam waktu enam bulan dapat kumpul uang lagi akhirnya bisa membelikan mobil baru buat suami. Selama itu dia naik bus umum ke kantornya," cerita Norma yang punya satu putri mengenang masa lalunya.
Kelahiran Cianjur 11 September 1977 ini adalah anak tertua dari tiga bersaudara. Ayahnya pensiunan pegawai Bank Rakyat Indonesia, memulai karirnya sebagai make-up artist dan lulusan Cosmoprof Make Up School Singapura.
Lalu setelah diajak temannya umrah ke Arab Saudi tahun 2008 mulai memakai jilbab dengan pikiran sederhana berupa iklas dan niatan yang tinggi.
"Saya tak kepikiran untuk membuka jilbab ini. Karena umrah dan jilbab ini usaha saya semakin lancar hingga kini. Malah rasanya semakin nyaman dan sejuk dengan jilbab," lanjutnya.
Usahanya semakin lancar setelah pemasaran lewat media sosial instagram dan facebook, terutama dengan orang Banjarmasih.
"Orang di Banjarmasin itulah yang pertama kali memegang lisensi franchise saya dan kemudian membuka toko di Dharmawangsa Square, itulah toko Norma Hauri yang sebenarnya, serta di Prapanca hanya menitipkan produk saya saja," jelasnya lagi.
Berapa franchise fee yang dikenakan? Ternyata satu tahun sekitar Rp 100 juta.
"Kalau ada yang mau franchise juga menggunakan label saya ya silakan juga dengan harga sekitar 100 juta rupiah per tahun," katanya berpromosi.
Desain yang dibuat semuanya asli dari kreativitasnya sendiri, dan kini jenis produknya hanya ada tiga kategori yaitu Norma Hauri, kerudung (jilbab) dan Hauri Womens untuk para wanita yang tidak mau ada pinggang, busana model gamis sesuai syariah.
"Saya yakin ada pasar yang luas untuk Norma Hauri dan Hauri Womens ini. Sementara yang kategori kerudung saya buat sendiri karena busana saya tidak bisa dengan kerudung sembarangan nanti jadi tidak seimbang, malah jelek. Makanya saya buat sendiri agar sesuai dengan busana yang saya desain pula," ujar Norma.
Lalu bagaimana namanya bisa jadi Moi? Ternyata Moi adalah panggilan kesayangan suaminya. Sedangkan Hauri itu adalah nama anaknya yang memiliki arti tersendiri.