TRIBUNNEWS.COM - Anda pasti pernah atau sering kali melihat sekumpulan wanita cantik sedang asyik mengobrol sembari sesekali tertawa bersama-sama.
Menurut penelitian, seseorang yang cantik memang cenderung memilih teman dengan kecantikan serupa.
Penelitian yang diselenggarakan oleh University of Otago, New Zealand dan Oxford University, mempelajari gaya bersosialisasi di peradaban moden.
Para peneliti mengumpulkan 172 responden yang tidak saling mengenal. Lalu, mereka diminta untuk berbaur dan berteman di sebuah ruangan yang telah dilengkapi dengan kamera tersembunyi.
Seluruh responden diminta untuk berganti-ganti kelompok sebanyak delapan kali di satu ruangan yang sama.
Wajah dan penampilan para responden telah dinilai oleh beberap peneliti dengan kualifikasi, standar, menarik, cantik, dan tampan.
“Ternyata, hasil penelitian memperlihatkan bahwa orang-orang cenderung berteman karena penilaian secara fisik, jender dan faktor atraktif,” terang Jamin Haldberstadt dari Otago’s Department of Psychology.
“Selain itu, kami juga menemukan bahwa jarak berdiri antarresponden merupakan indikasi bahwa mereka bisa kooperatif dengan orang-orang terdekat dari posisi mereka berdiri,” urainya.
Para peneliti menemukan, rata-rata para responden memang membentuk kelompok berdasarkan faktor-faktor persamaan dengan diri sendiri, meliputi penampilan dan minat.
“Wanita yang cantik biasanya selalu menjadi ‘pemimpin’ dalam kelompok sosial, tetapi hal tersebut tak berlaku dengan pria tampan di kelompok sosial,” imbuhnya.
Kontributor KompasFemale/Lusina