Saat berbohong, seseorang akan cenderung melirik ke arah kanan. Artinya, ia sedang mengakses imajinasinya untuk menciptakan sebuah jawaban.
Tapi, orang kidal biasanya akan menunjukkan reaksi berlawanan sebagai respon spontan.
Selain itu, beberapa orang akan menatap lurus ke depan ketika mencoba untuk mengingat memori visual.
3. Senyumnya dibuat-buat
Anda mungkin berpikir senyum dapat dengan mudah menyamarkan perasaan Anda yang sebenarnya, tetapi ekspresi sepintas di wajah pembohong akan membocorkan apa yang dia benar-benar ia pikirkan — tak peduli ia sadar atau tidak.
Ketika seseorang tersenyum tulus, kulit di sekitar mata mereka akan bergerombol dan berkerut. Senyum palsu hanya di mulut.
Selain itu, perhatikan senyum sinis merendahkan dengan satu sudut bibir yang melengkung ke atas.
Di antara pembohong, senyum miring ini bisa jadi menandakan kesombongan bahwa mereka berhasil menyembunyikan sesuatu tanpa Anda ketahui: sarkasme dan sinisme.
Tapi, senyum miring juga mungkin berarti bahwa orang tersebut sedang merasa benar-benar bahagia atau optimis.
4. Wajah memerah, berkeringat, menggigit bibir, menarik napas dalam-dalam
Anda mungkin dapat melihat seseorang sedang berbohong lewat semburat warna merah yang tiba-tiba muncul di pipinya, karena kecemasan dapat menyebabkan orang tersipu, dan tetesan keringat yang mungkin muncul di dahi, pipi, atau belakang lehernya. Orang tersebut mungkin akan mencoba untuk menyeka keringatnya berulang kali.
Wajah yang memerah, menghela napas panjang, dan berkeringat adalah refleks paksa yang disebabkan oleh sistem saraf simpatis (ini mengaktifkan respon fight-or-flight Anda) dan merupakan respon terhadap pelepasan adrenalin.
5. Gerak-gerik tubuh yang gelisah
Reaksi kimia tertentu dipercaya menyebabkan wajah orang jadi gatal ketika mereka berbohong. Oleh karena itu, pada umumnya orang yang sedang berbohong akan cenderung lebih sering menyentuh wajahnya.