Warna yang biasa dipakai merah atau hijau. Gunakan hanya pewarna makanan, bukan pewarna tekstil.
Langkah selanjutnya adalah sulfurisasi dengan menggunakan larutan natrium bisulfit 1.500 ppm (1,5 gram per liter air).
Perendaman dilakukan dengan perbandingan satu bagian kolang-kaling dengan satu bagian larutan natrium bisulfit. Setelah dilakukan perendaman selama 15 menit, kolang-kaling segera diangkat dan ditiriskan.
Tujuan sulfurisasi adalah untuk mempertahankan warna, cita rasa, menghambat proses pencokelatan, serta bersifat sebagai antioksidan dan pereduksi racun.
Kolang-kaling kemudian dimasukkan ke dalam suatu wadah stoples dan ditambahkan larutan gula berkonsentrasi 60 persen (60 g per 100 ml air), dengan perbandingan dua bagian kolang-kaling dan satu bagian larutan gula.
Perendaman dalam larutan gula dilakukan selama 24 jam, untuk memberi kesempatan gula merembes masuk ke dalam kolang-kaling. Selain sebagai pemanis, larutan gula pekat ini juga berfungsi untuk menarik air keluar dari produk.
Dengan cara demikian, manisan yang dihasilkan menjadi lebih rendah kadar airnya dan tentu saja menjadi lebih awet.
Campuran kolang-kaling dan larutan gula tersebut dipanaskan sambil diaduk-aduk selama 20 menit.
Setelah didinginkan pada suhu ruang, manisan kolang-kaling ini dicuci dengan air bersih untuk menghilangkan sisa-sisa gula yang menempel pada bagian permukaan bahan.
Manisan kolang-kaling yang dihasilkan dapat disimpan dalam lemari es agar segar rasanya.
Bila ingin membuat manisan kolang-kaling kering, langkah selanjutnya adalah mengeringkannya di dalam oven bersuhu rendah atau dijemur di bawah terik matahari, selama beberapa hari.