Meskipun pada awalnya ia melakukan hal tersebur karena kecintaannya terhadap motif garis-garis.
"Walaupun disini niat awal itu bukan karena lurik harus dinaikin, nggak, tapi karena aku suka," tegas Lulu.
Namun kini saat semakin banyak brand yang mulai melirik lurik dan menjadikan sebagai bahan dasar rancangan.
Ia pun mengaku tidak ada masalah terkait hal tersebut lantaran lurik merupakan kain tradisional Indonesia, dan semua orang berhak menggunakan dan mengolahnya sesuai keinginan mereka.
"Nah tapi pada akhirnya semua orang mencari lurik, kemudian pada akhirnya brand lain juga menggunakan lurik, ini kain semua orang kok, bukan punya gue aja," tutur Lulu.
Kendati demikian, ia menegaskan bahwa orang yang pertama kali meredifinisi kain tersebut agar naik kelas adalah dirinya, yakni pada 2011 lalu.
"Tapi kalau yang pertama kali meredefinisi bahwa lurik menjadi sesuatu yang modern ya aku, di tahun 2011," tandas Lulu.
Lulu menampilkan 15 look koleksi terbarunya yang bertema 'Duka Luruh', dalam gelaran Jakarta Fashion Week 2018.