News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Apakah Seks yang Perlahan dan Lama Lebih Menyenangkan? Ini Jawabannya

Editor: Ferdinand Waskita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Apakah anda pernah bertanya mengenai seks yang sempurna?

Sebagian besar dari kita mungkin pernah mempertanyakan kehidupan seks kita yang tak begitu-begitu saja sejak menikah.

Kenyataannya, Anda berdua tak perlu mengalami permainan yang "panas" agar memiliki hubungan intim yang sehat.

Tak perlu berkecil hati, bisa jadi Anda memiliki kehidupan seks lebih baik daripada yang dipikirkan.

Berikut empat mitos tentang seks sehat dan bagaimana faktanya, menurut Jennifer Berman, MD, Direktur Berman Women's Wellness Center dan penulis For Women Only:

1. Anda berdua perlu menciptakan mood

Hal yang normal jika pada satu waktu seks terasa agak membosankan—baik untuk salah satu atau kedua pasangan.

Ada beberapa faktor yang berpengaruh pada hangat tidaknya permainan Anda di ranjang, antara lain waktu, mood, dan durasi foreplay.

Baca: Ini Fakta-fakta Seputar Jual Beli Sabu di Rumah Wakil Ketua DPRD Bali

Daripada terus menunda sampai mood datang, segera berhubungan seks selagi bisa dan jangan menganggap ada waktu yang tak tepat untuk berhubungan seks karena mood.

Jika salah satu nampak tak bersemengat, tunjukkan sikap mesra dan cari waktu lainnya.

Untuk menjaga agar seks tetap menyenangkan—cari hal baru seperti posisi seks, tempat atau suasana kamar.
Tapi, jika salah satu atau Anda berdua tidak pernah mood bercinta, pertimbangkan untuk menemui terapis atau bicarakan berdua apa yang salah.

2. Seks terbaik selalu spontan

Ini adalah fakta kehidupan modern: Apa yang tidak kita jadwalkan, kita tidak lakukan—tak terkecuali seks. Mengharapkan momen spontan itu terjadi akan sulit terjadi.

Berman menyarankan membuat waktu "we time" mingguan untuk meningkatkan keintiman—mulai dari hubungan seks hingga sekedar berpelukan sambil menonton TV.

Pilihlah waktu yang bisa Anda berdua lakukan dengan mudah, tanpa kelelahan atau terhalang pekerjaan. Menyediakan waktu itu akan kembali membawa Anda dan pasangan ke masa-masa kencan pertama.

3. Seks tiga kali selama sepekan

Berhubungan seks secara teratur tentu memberikan manfaat, tapi jangan terjebak pada jumlah.

Kebanyakan pasangan yang bahagia tidak berhubungan seks setiap hari atau bahkan dua atau tiga kali sepekan.

Yang terpenting adalah Anda berdua puas dengan frekuensi seks selama ini.

Baca: Dedi Mulyadi Akan Serahkan Langsung SK DPP Golkar ke Ridwan Kamil

Jika bukan itu masalahnya, mulailah diskusi di luar ranjang dengan mengatakan sesuatu seperti, “Kita tidak sering berhubungan seks lagi, dan ini membuat saya risau.”

Dan ingat: Ada lebih banyak faktor untuk seks yang sehat daripada sekedar bercinta.

Anda bisa mendapatkan keintiman dengan memeluk, berpegangan tangan, dan secara spontan menunjukkan kemesraan.

4. Seks yang baik adalah lama dan perlahan

Hanya sedikit dari kita yang mampu memberikan seks nyaman dengan perlahan.

(Terus terang, sebagian dari kita menganggap aktivitas itu merupakan pekerjaan tambahan dari hari yang sudah melelahkan).

Menganggap aktivitas bercinta harus ideal dapat menurunkan kualitas seks atau bahkan lebih buruk lagi.
Solusinya? Nikmati saja jika Anda berdua hanya bisa seks singkat.

Anggap saja seks seperti camilan, pasti akan meningkatkan energi dan membuat Anda kembali dalam mood.

Untuk kesenangan tambahan, coba sesekali keluar dari kamar tidur, bercinta di kamar mandi atau di sofa tentu memberikan pengalaman tersendiri. (KAHFI DIRGA CAHYA)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Benarkah Seks yang Lama dan Perlahan Lebih Menyenangkan?

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini