News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pernikahan Putri Jokowi

Busana Putih Biasa Dipakai Saat Akad Nikah, Tapi Kahiyang Malah Memilih Hitam, Apa Maknanya?

Penulis: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Putri Presiden Joko Widodo Kahiyang Ayu (kedua kanan) bersama Suaminya Bobby Nasution (kedua kiri) disaksikan Presiden Joko Widodo (kiri), Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kanan) menunjukkan buku nikah di tempat pelaminan seusai prosesi akad nikah di Gedung Graha Saba, Solo, Jawa Tengah, Rabu (8/11/2017). Prosesi pernikahan putri Presiden Joko Widodo Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution berlangsung khidmat. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

"Jadi, istilahnya pakem itu 'dirusak' dengan kemauan kids zaman now. Anak sekarang jarang lo mau pakai busana pengantin hitam itu. Maunya yang modifikasi, lebih berwarna lah," ucap ibu dua anak ini.

Busana Solo Putri

Dari sejumlah sumber, baju yang dipakai Kahiyang pagi saat ijab kabul dan panggih temanten serta resepsi merupakan busana pengantin Solo Putri.

Ciri khas busana ini adalah penggunaan kebaya berbahan beludru panjang hingga lutut dengan hiasan lung-lungan bordiran emas.

Motif berbentuk tumbuh-tumbuhan ini memiliki makna kesinambungan. Filosofinya dekat dengan bumi. Tidak merusak bumi, selalu bergandengan tidak ada putus.

Busana Pengantin Solo Putri dipakai Kakak Kahiyang Gibran dan istrinya Selvi Ananda. ()

Sedangkan di bagian dada pengantin wanita terdapat kain tambahan (Bef) atau Kutu Baru yang dilengkapi tiga buah bros direnteng secara vertikal ditegahnya.

Pada jaman dahulu kebaya beludru ini hanya ada dalam warna hitam, namun kini semakin banyak pilihan warna seperti hijau, biru, merah, ungun dan lain sebagainya.

Begitu pula dengan ukurannya, saat ini banyak modifikasi busana pengantin Solo Putri yang panjang kainnya seperti busana pengantin Eropa.

Busana penutup bagian bawah pengantin wanita bisa menggunakan banyak pilihan kain batik tradisional, seperti motif batik Sido Mukti, Sido Mulyo, atau Sido Asih.

Di bagian depan kain batik ini biasanya akan dibuat wiru atau lipatan kain, terdiri dari 7, 9, 11 atau 13 lipatan dengan ukuran sekitar 2-3 jari. Untuk memperkuat dan mempercantik kain batik yang melelilit, maka dibutuhkan Setagen, Streples dan longtorso atau angkin.

Untuk tampil lebih anggun, maka akan dikenakan berbagai perhiasan lain seperti gelang, kalung, giwang, cincin, dan alas kaki berupa Selop dari bahan bludru sewarna dengan kebaya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini