Ketika isi pulsa habis, aliran listrik bisa otomatis terhenti. Biasanya sebelum pulsa benar-benar habis, alarm peringatan akan berbunyi.
Nah, supaya pengeluaran untuk listrik terkendali, Anda perlu mengatur jadwal pengisian pulsa listrik paling tidak sebulan sekali. Pengisian pulsa secara terjadwal ini bisa membantu Anda berhemat beberapa hal.
Pertama, Anda bisa menghemat biaya pembelian. Setiap pembelian pulsa listrik di agen baik itu minimarket, bank, atau di e-commerce, sudah pasti ada biayanya. Pengisian melalui bank misalnya, rata-rata terkena biaya Rp 3.000 setiap pengisian.
Terlalu sering mengisi membuat Anda boros biaya pengisian listrik. Misalnya, perkirakan kebutuhan pulsa listrik 1 bulan sekitar Rp 500.000. Isilah langsung senilai itu, ketimbang mengisi sedikit-sedikit. Karena biaya pembelian dihitung per transaksi, bukan per nilai pulsa.
Kedua, Anda bisa memantau konsumsi listrik lebih mudah. Dengan mengisi pulsa listrik terjadwal sebulan sekali, Anda bisa melihat berapa sebenarnya konsumsi listrik setiap bulan dengan pemakaian normal.
Ketika tiba-tiba pulsa habis lebih cepat, Anda bisa lebih mudah mendeteksi penyebabnya: apakah karena terlalu boros memakai listrik atau karena harga listrik memang naik.
Dengan mempraktekkan 6 cara menghemat listrik tersebut, Anda bisa menekan pengeluaran listrik cukup signifikan. Jadi, saat kelak tarif listrik melonjak, Anda tidak perlu terlalu kaget lagi. (*)