"Aku berharap akulah yang dibelenggu dan dia bisa bebas," kata Shufen.
"Kalian belum pernah melihat saat dia masih sehat, ketika dia memohon pada keluargaku untuk membiarkannya keluar," lanjutnya.
Shufen sering menangis saat harus memeriksa rantai yang mengikat Zhiqiang.
Selama berada di ruang isolasi, Zhiqiang minum air dari sebuah mangkuk logam dan memakan makanannya sambil duduk di lantai.
Sebenarnya, keluarga Zhiqiang sudah menerima subsidi bulanan dari pemerintah setempat.
Namun,subsidi tersebut belum cukup untuk membawa Zhiqiang ke rumah sakit jiwa.
Sekretaris desa tempat Zhiqiang tinggal, Ding Yanfang, telah membuat permohonan untuk membantu mengumpulkan dana yang cukup supaya pria berusia 41 tahun tersebut bisa mendapatkan perawatan yang ia butuhkan.
"Ketika Zhiqiang masih kecil, dia adalah anak laki-laki yang pintar," kata Yanfang.
"Namun, saat dia kembali dari sekolah, ia mengalami gangguan mental. Hanya sedikit yang bisa kami lakukan dan itu sangat memilukan," tutupnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)