“Iya kaki kecoa. Kecoa sudah menjamah saluran telinga saya,” tulisnya dengan nada kesal.
Tak tinggal diam, suaminya pun ikut membantu mencabut keluar kecoak tersebut menggunakan pinset.
Sayangnya, hanya serpihan kecil dari tubuh kecoak yang berhasil terambil.
Tanpa pikir panjang, Holley langsung dibawa menuju Unit Gawat Darurat di rumah sakit terdekat.
Sepanjang perjalanan diliputi rasa tidak nyaman karena kecoak tersebut terus bergerak mengganggu saluran telinganya.
Sesampainya di rumah sakit, segera mendapat penanganan petugas medis.
Tindakan yang dilakukan petugas medis yakni meneteskan lidocaine ke telinga kirinya.
Obat tersebut membuat kupingnya merasakan efek mati rasa.
Kecoak yang sebelumnya beratraksi di telinganya pun ikutan mati.
Bersenjatakan pinset besar dan melengkung, semacam operasi kecil dilakukan untuk mengorek bangkai kecoak yang tertinggal.
Namun rupanya, upaya tersebut belum membuahkan hasil maksimal, hanya serpihan kecil bagian kecoa yang terangkat.
Ini membuat pendengaran Holley belum pulih sepenuhnya.
Sembilan hari kemudian Holly memutuskan untuk mengadakan temu janji dengan dokter spesialis Telinga Hidung Tenggorokan (THT).
Mulanya, dia melakukan temu janji untuk memastikan tidak ada sisa bangkai kecoak di telinganya.