2. Jangan menyerah pada tantrum
Beri waktu agar si kecil tenang, jangan lupa juga untuk berikan pelukan. Anda jangan langsung menuruti kemauan si kecil ketika ia tantrum di tempat umum, karena dengan ini dapat mengajarkan si kecil jika perilaku tersebut tidak pantas.
3. Hargai perilaku baik anak
Hargai perilaku yang baik, bahkan ketika anak kita tidak melakukan apa pun yang luar biasa.
Misalnya, saat anak kita ajak menghadiri makan malam dan ia tak menyebabkan masalah, katakan, “Mama sangat suka bagaimana kamu bersikap saat makan malam”.
4. Bantu anak belajar mengekspresikan emosi
Anda bisa membantu anak mengekspresikan emosi dengan mengatakan kata-kata seperti, "Ibu tahu kamu benar-benar marah sekarang" saat si kecil mulai memuncak emosinya.
Cara ini membantunya memahami apa yang dirasakan dan mendorongnya untuk mengekspresikan emosi dengan kata-kata bukan dengan cara fisik.
5. Ketahui pola anak identifikasi pemicunya
Langkah ini bisa kita lakukan dengan mengidentifikasi kapan si kecil biasanya mengalami tantrum. Misalnya, jika hal itu terjadi setiap pagi sebelum sekolah, berusahalah menyusun rutinitas pagi.
Uraikan tugas menjadi langkah sederhana, dan beri peringatan waktu, seperti “Kami akan berangkat dalam 10 menit”.
Tetapkan sasaran, seperti membuatnya ke sekolah tepat waktu selama empat hari dari lima hari, jika memenuhi tujuan tersebut Anda bisa berikan hadiah pada si kecil.(*)