News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Baca Buku Fiksi Bukan Aktivitas Buang Waktu, Ini Manfaatnya Bagi Anda

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Moskwa membaca buku dalam kereta bawah tanah, Senin (28/7/2018). Orang Rusia memiliki minat baca yang tinggi dan sering membaca di mana saja, termasuk dalam perjalanan di angkutan umum. TRIBUNNEWS/DEODATUS PRADIPTO

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah penelitian menunjukkan bahwa rata-rata fokus manusia menurun dari 12 detik pada tahun 2000, menjadi 8 detik di 2015. Kita tak lagi bisa membaca buku dalam waktu yang lama.

Meskipun sudah memilih buku yang ingin dibaca, buku fiksi misalnya, pada kenyataannya kita akan meletakannya kembali. Lalu, scrolling layar ponsel pintar hingga lupa tujuan awalnya untuk membaca buku.

Ini sangat disayangkan. Sebab, membaca buku memberikan kita banyak manfaat. Berikut enam di antaranya:

Meningkatkan kreativitas

Imajinasi tumbuh subur dari seni. Buku fiksi merupakan salah satu contoh seni yang menakjubkan karena memberikan kita ruang untuk berinterpretasi.

Ibaratnya, buku fiksi bagaikan penunjuk arah dan kita yang menciptakan jalannya. Dengan kreativitas yang luas, kita akan menemukan ide-ide baru tanpa batas.

Baca: Apa yang Harus Dilakukan Ketika Cemas Memikirkan Masalah Keuangan?

Menemukan ‘pahlawan’

Pada beberapa buku fiksi, ada protagonis yang melawan segala rintangan dan menjadi pahlawan untuk dirinya sendiri maupun orang lain.

Fakta menunjukkan, cerita-cerita seperti itu membuat kita ikut merasakan pengalaman tokohnya. Sebagai hasilnya, karakter dalam buku fiksi memberikan kita keberanian untuk menjadi ‘pahlawan’ juga.

Menunjukkan emosi yang sebenarnya

Sebuah studi 2013 yang dipublikasikan pada jurnal Science, menunjukkan bahwa membaca fiksi dapat meningkatkan nilai partisipan dalam tes yang mengukur persepsi sosial dan empati.

Ketika membaca cerita, kita dibebaskan dari penilaian kelompok sehingga bisa menunjukkan emosi yang sebenarnya.

Menemukan diri sendiri

Terkadang, emosi kita tertahan karena takut mendapat penghakiman dari orang lain saat menunjukkannya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini