News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nuansa Negeri Tirai Bambu di Pesantren At Taibin dan Masjid Tan Kok Liong yang Didirikan Anton Medan

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Namanya At Taibin, pondok pesantren yang terletak di Kampung Bulak Rata, Pondok Rajeg, Cibinong, Kabupaten Bogor ini memiliki nuansa yang berbeda dengan pesantren pada umumnya. Ada Masjid bernama Tan Kok Liong yang berada pada area pesantren ini juga memiliki arsitektur yang unik. Dua bangunan ini didirikan Anton Medan.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Namanya At Taibin, pondok pesantren yang terletak di Kampung Bulak Rata, Pondok Rajeg, Cibinong, Kabupaten Bogor ini memiliki nuansa yang berbeda dengan pesantren pada umumnya.

Bentuk bangunan menyerupai kuil lengkap dengan segala ornamennya yang menjadi identitas masyarakat Tiongkok.

Di pintu gerbang berukuran empat meter dengan tinggi gapura tiga meter, dibangun mirip benteng kokoh yang menyelimuti Kota Terlarang di negeri Tirai Bambu.

Dengan paduan warna-warna cerah, pintu gerbang itu dipadukan dengan pos penjagaan yang difungsikan sebagai tempat penerima tamu.

Di kiri pintu masuk terdapat sebuah pesan moral. Menggunakan bahasa Indonesia, tapi hurufnya bernuansa huruf Mandarin.

Baca: Anton Medan Sudah Siapkan Liang Kubur di Lingkungan Pondok Pesantrennya

Bunyi tulisan itu adalah agar dirimu bermanfaat, mantapkan imanmu, luruskan niatmu, tingkatkan prestasimu raih cita-citamu.

Ingat, kematian bukanlah yang mesti kau risaukan. Melainkan jalan menuju mati itulah yang harus kau siapkan.

Begitulah penuturan pengurus pesantren At Taibin sekaligus penjaga Masjid Tan Kok Liong, Chunk, kepada Tribunnews.com, Selasa (5/2/2019).

Chunk kembali bercerita bahwa pesantren ini didirikan oleh mantan narapidana kelas kakap Anton Medan.

Setelah melalui kehidupan yang penuh lika-liku, 1998 Anton Medan masuk Islam. Ia rajin melakukan dakwah.

Pada 1994 bersama Zainudin MZ, ia membentuk majelis ta’lim At Taibin, dan kemudian, 1996 baru menjadi yayasan At Taibin.

Kata Chunk, awal pergerakan yayasan tersebut digunakan oleh Anton Medan untuk pembinaan napi dan preman.

Ia juga aktif dakwah ke lembaga pemasyarakatan. Karena ia adalah pembina dari 480 LP di seluruh Indonesia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini