TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perempuan dan anak adalah warga bangsa yang paling rentan mengalami kekerasan fisik dan psikis.
Padahal keduanya adalah penjamin eksistensi manusia di bumi dan masa depan peradaban.
Pelecehan dan kekerasan telah menurunkan harga diri, kepercayaan dan kepribadian serta menjadi pengalaman traumatis bagi perempuan dan anak di Indonesia.
Sementara Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) masih menjadi fenomena yang cukup memprihatinkan dan perlu dilakukan upaya untuk menanganinya.
Baca: Kabarnya Nikita Mirzani Jadi Tersangka KDRT, Pengacara Dipo Latief Jelaskan Duduk Perkaranya
Baca: Menteri Yohanna Minta Qanun Poligami Harus Didampingi dengan Qanun Pencegahan KDRT
Baca: Pimpinan Pesantren Tersangka Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Minta Penangguhan Penahanan
"Korban kekerasan dalam rumah tangga akan menanggung risiko fisik dan psikologis yang menimbulkan ketidaknyamanan," kata Lusitawati, S.Psi dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) di Jakarta akhir pekan lalu.
KDRT juga terkadang merupakan sebuah siklus.
Keluarga yang didalamnya terjadi kekerasan, besar kemungkinan anak-anaknya berpotensi meniru hal yang sama di kemudian hari ketika memiliki keluarga sendiri.
Dalam seminar yang diadakan WOM Finance ini mengambil tema Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan dihadiri oleh 100 peserta yang terdiri dari ibu rumah tangga dan anak perempuannya, korban KDRT memiliki kendala yang cukup serius dalam menjalani kelangsungan hidupnya.
Baca: Oknum Kepala Sekolah Lakukan Kekerasan pada Siswa, Pukul Gunakan Pipa dan Remas Organ Vital
Direktur WOM Finance, Zacharia Susantadiredja mengatakan, ada banyak faktor penyebab kekerasan dalam rumah tangga terjadi.
Misalnya, kesiapan calon pengantin, lingkungan keluarga, sosial, budaya dan lain-lain.
"Untuk itu, upaya preventif penting dilakukan, untuk menghapus segala bentuk kekerasan termasuk dalam keluarga,” pungkasnya.
Lurah Kelurahan Angke, Jakarta Barat, H. Martadilla mengapresiasi WOM Finance yang telah menyelenggarakan seminar mengenai kekerasan seksual dan KDRT di lingkungan keluarahannya.
"Kegiatan semacam ini sangat perlu digelar bagi ibu-ibu rumah tangga dan anak-anak perempuan untuk menambah pemahaman mereka mengenai dampak dari KDRT di masa depan," katanya.