Berikut ini empat amalan sunah di bulan Muharram yang bisa dilakukan untuk memperbanyak pahala, dari puasa Asyuro hingga menyantuni anak yatim.
TRIBUNNEWS.COM - Tahun Baru Islam atau 1 Muharram 1441 Hijriah jatuh pada hari Minggu (1/9/2019).
Bulan Muharram adalah bulan pertama pada penanggalan Hijriah.
Pada bulan Muharram ada peristiwa penting yang terjadi, yakni hijrahnya Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah.
Bulan Muharram memilik banyak keistimewaan, untuk itu umat muslim disunahkan untuk memperbanyak amalan.
Baca: Kumpulan 20 Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 H Berbahasa Inggris dan Indonesia
Allah SWT menjelaskan dalam Al-Quran bahwa bulan Muharram merupakan salah satu dari empat bulan yang disucikan Allah SWT.
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa” (QS. At-Taubah: 36)
Berikut ini empat amalan sunah yang bisa dilakukan umat Islam yang telah dikutip Tribunnews.com dari berbagai sumber pada Jumat (30/8/2019):
1. Perbanyak Puasa Sunah
Dikutip dari tayangan Youtube akun Yufid.TV, amalan pertama yakni memperbanyak puasa sunah.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Puasa yang paling afdhol setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah di al-Muharram (HR. Muslim)."
Maksudnya adalah puasa secara mutlak, yakni memperbanyak puasa sunah.
2. Puasa Asyuro
Dilansir laman yang sama, amalan kedua yaitu puasa Asyuro.
Puasa Asyuro yaitu puasa yang dilakukan pada tanggal 10 Muharram.
Keutamaan puasa Asyuro adalah dapat menggugurkan dosa setahun yang lalu.
Dosa yang dimaksud adalah dosa-dosa kecil, karena dosa besar hanya dapat dihapuskan dengan bertaubat.
Hal ini sesuai dengan hadis berikut:
عَنْ اَبِى قَتَادَةَ اَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: صَوْمَ يَوْمَ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبِلَةً وَصَوْمُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ يُكَفِّرُ سَنَةً مَاضِيَةً
Artinya: Dari Abu Qatadah ra. bahwa rasulullah saw bersabda: "Puasa pada hari arafah dapat menghapus dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang berlalu dan tahun yang akan datang. danpuasa pada hari Asyura menghapuskan dosa tahun yang lalu." (H.R jamaah kecuali Bukhari dan Tirmidzi)
Berikut adalah bacaan niat untuk puasa Asyura:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَشُرَ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى
"Nawaitu sauma Asyuro sunnatal lillahita’ala"
Artinya: "Saya niat puasa hari asyura , sunah karena Allah ta’ala".
3.Puasa Tasu'a
Puasa sunah Tasu'a dilaksanakan sehari sebelum puasa Asyura atau tiap tanggal 9 Muharam.
Hal ini berdasarkan pada hadits Nabi berikut:
وعن ابن عباس رَضِيَ اللَّهُ عَنهُما قال، قال رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: ((لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع)) رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma dia berkata : ”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada (hari) kesembilan” (HR. Muslim).
Namun belum sampai di bulan Muharram tahun berikutnya, ternyata Rasulullah sudah meninggal dunia.
Imam Nawawi rahimahullaah menyebutkan ada tiga hikmah disyariatkannya puasa pada hari Tasu'a.
Pertama adalah untuk menyelisihi orang Yahudi yang hanya berpuasa pada hari kesepuluh saja.
Kedua yaitu untuk menyambung puasa hari Asyura dengan puasa di hari lainnya, sebagaimana dilarang berpuasa pada hari Jum’at saja.
Baca: Traveler Perlu Tahu, Rekayasa Lalu Lintas Saat Jakarta Muharram Festival
Baca: Titik Parkir dan Jadwal Jakarta Muharram Festival Sambut Tahun Baru Islam
4. Menyantuni Anak Yatim
Di bulan Muharram, umat Muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak sedekah.
Utamanya adalah menyantuni anak yatim pada 10 Muharram.
Menyantuni anak yatim bila dilakukan di hari Asyuro (10 Muharam), maka Allah akan mengangkat derajatnya.
Terdapat sebuah hadis dalam kitab Tanbihul Ghafilin:
من مسح يده على رأس يتيم يوم عاشوراء رفع الله تعالى بكل شعرة درجة
“Siapa yang mengusapkan tangannya pada kepala anak yatim, di hari Asyuro’ (tanggal 10 Muharram), maka Allah akan mengangkat derajatnya, dengan setiap helai rambut yang diusap satu derajat.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjanjikan suatu keutamaan dalam sebuah hadis:
أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ كَهَاتَيْنِ فِى الْجَنَّةِ , وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى , وَفَرَّقَ بَيْنَهُمَا قَلِيلاً
“Saya dan orang yang menanggung hidup anak yatim seperti dua jari ini ketika di surga.” Beliau berisyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah, dan beliau memisahkannya sedikit.” (HR. Bukhari no. 5304).
Baca: Download Kartu Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 2019/ 1 Muharram 1441 H, Bisa Dijadikan Status Juga!
Baca: 7 Tempat Wisata Religi di Jakarta yang Cocok untuk Sambut Tahun Baru Islam
(Tribunnews.com/Bunga)