TRIBUNNEWS.COM - Media sosial tengah dihebohkan dengan cerita viral KKN di Desa Penari.
Banyak yang menduga lokasinya berada di Rowo Bayu, Banyuwangi, Jawa Timur.
Penulis cerita dengan akun Twitter @SimpleM81378523 memberikan tanggapan terkait banyaknya spekulasi ini.
Youtuber Raditya Dika sebelumnya sempat mengunggah video berjudul "Paranormal Experience: KKN Desa Penari" pada 23 Agustus 2019.
Video tersebut kemudian menjadi perbincangan banyak orang.
Dalam videonya, Raditya Dika mengunggah cerita dari akun Twitter @SimpleM81378523.
Akun Twitter SimpleMan pernah mengunggah sebuah thread berjudul "KKN di Desa Penari."
Baca: Viral Kisah KKN Desa Penari Versi Lengkap, Seberapa Faktual? Ini Kata Psikolog
Baca: Viral, Driver Ojol Ini dengan Sabar Tunggu Penumpang Wanitanya yang Sedang Salat di Rerumputan
Ternyata thread yang dibuat mendapat respon banyak dari pengguna Twitter.
Namun, saat tim dari Raditya Dika mencoba menghubungi, pemilik akun tersebut belum memberikan tanggapan.
Cerita mengenai KKN di Desa Penari semakin banyak diperbincangkan oleh masyarakat.
Penelusuran Tribunnews, selama beberapa hari terakhir, tagar soal KKN Desa Penari menjadi trending di Twitter.
Tak sedikit dari masyarakat yang membenarkan kejadian tersebut.
Namun, tak sedikit pula yang kontra terhadap cerita KKN di Desa Penari.
Viralnya cerita ini membuat banyak orang mulai menjadi detektif.
Banyak yang mulai mencari keberadaan desa yang diceritakan oleh SimpleMan.
Bahkan ada beberapa orang yang membuat analisa mengenai kemungkinan lokasi KKN Desa Penari.
Akun SimpleMan memang tak secara gamblang menyebut lokasi KKN tersebut.
Namun, ia sempat mengunggah sebuah foto yang digambarkan sebagai salah satu lokasi dalam cerita.
Dari foto tersebut, tak sedikit yang menduga bahwa KKN Desa Penari berlokasi di Rowo Bayu, Jawa Timur.
Beberapa Youtuber juga sempat melakukan penelusuran ke wilayah tersebut.
Cerita yang semakin viral ini kemudian diklarifikasi oleh pemilik akun SimpleMan.
Klarifikasi tersebut diunggah oleh kanal Youtube Raditya Dika pada Jumat (30/8/2019).
Dalam video klarifikasi yang berdurasi 22 menit tersebut, Dika mengajukan beberapa pertanyaan yang dijawab oleh SimpleMan melalui sebuah rekaman suara.
Ditanya mengenai lokasi Rowo Bayu yang banyak diinvestigasi, pemilik akun SimpleMan memberikan tanggapan.
"Ada video yang diupload di Youtube tentang investigasi lokasi Desa Penari ke daerah Rowo Bayu? Bagaimana tanggapan SimpleMan?" tanya Dika.
SimpleMan kemudian menjawab terkait banyaknya komentar orang bahkan investigasi ke Rowo Bayu.
Ia menegaskan bahwa kejadian tersebut tak berlokasi di Rowo Bayu.
Baca: Kisah Horor KKN di Desa Penari Nyata, Penulis: Karena Viral, Tokoh dalam Cerita Sudah Terganggu
Baca: Viral IG, Detik-detik Pengendara RX-King Ditendang Polisi dan Jatuh, Polres Tangerang Sebut Faktanya
"Saya tegaskan bahwa kejadian ini tak ada hubungannya sama Rowo Bayu," kata SimpleMan.
SimpleMan juga meminta kepada pengguna media sosial untuk lebih bijaksana.
"Ada yang harus saya jaga salah satunya adalah amanah," katanya.
Ia juga berharap klarifikasi tersebut bisa membuat orang-orang tak mengaitkannya dengan Rowo Bayu.
Kisah viral ini berawal dari Akun Twitter SimpleMan yang menulis thread berjudul "KKN di Desa Penari."
Dalam thread tersebut, SimpleMan menceritakan kisah sekelompok mahasiswa KKN di sebuah desa yang disebutnya Desa Penari.
Cerita ini menarik perhatian publik karena cerita berakhir dengan kematian dua mahasiswa, Ayu dan Bima.
Cuitan ini ditulis oleh SimpleMan selama 11 hari yakni mulai 24 Juni-5 Juli.
SimpleMan menyebut kisah yang ditulisnya merupakan kisah nyata.
Diceritakan terdapat enam mahasiswa dari perguruan tinggi S yang melakukan KKN pada tahun akhir tahun 2019.
Enam mahasiswa tersebut adalah Widya, Nur, Ayu, Bima, Wahyu, dan Anton.
Desa Penari merupakan desa terpencil di hutan sebelah timur yang diduga kuat oleh warganet berlokasi di Banyuwangi, Jawa Timur.
Desa terpencil tersebut menjadi desa yang penuh dengan kemistisan.
Singkat cerita, Ayu dan Bima menjadi korban karena telah melanggar aturan di desa tersebut.
SimpleMan mengemas cerita tersebut menjadi cerita horor yang menarik pembaca.
Namun, banyak yang menyebut cerita tersebut fiksi.
Penulis sempat mengklarifikasi, cerita tersebut merupakan cerita nyata yang ia peroleh dari teman Ibunya.
(Tribunnews.com/Miftah)