Dalam rangka menyelisihi Yahudi, kita diperintahkan berpuasa pada hari sebelumnya, yaitu berpuasa pada hari kesembilan (tasu’a).
Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan puasa Asyura’ dan memerintahkan para sahabat untuk puasa, ada sahabat yang berkata: "Ya Rasulullah, sesungguhnya hari Asyura adalah hari yang diagungkan orang yahudi dan nasrani."
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tahun depan, kita akan berpuasa di tanggal sembilan.”
Namun, belum sampai tahun depan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallamsudah diwafatkan. (HR. Al Bukhari)
Seperti dikutip dari Muslim.or.id, Imam Asy Syafi’i dan ulama Syafi’iyyah, Imam Ahmad, Ishaq dan selainnya mengatakan bahwa dianjurkan (disunnahkan) berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh sekaligus; karena Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam berpuasa pada hari kesepuluh dan berniat (berkeinginan) berpuasa juga pada hari kesembilan. (Syarh Muslim, 8: 12-13)
Dengan demikian, kita melakukan puasa Asyura dengan menambah satu hari sebelumnya yaitu hari Tasu’a, atau tanggal 9 di bulan Muharram.
Niat Puasa Tasua
نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ تَاسُوْعَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
(Nawaitu shouma fii yaumi taasuu’aa’ sunnatan lillaahi ta’aalaa)
Artinya: saya niat puasa sunah tasu’a sunah karena Allah Ta’ala
Baca: Inilah Tiga Amalan Sunnah Utama di Bulan Muharram Beserta Faedahnya
Berikut ini Lima manfaat berpuasa untuk kesehatan yang Tribunnews.com kutip dari berbagai sumber.
Gula Darah Terkontrol
Berpuasa dapat meningkatkan kontrol gula darah, hal tersebut dapat berguna bagi pengidap diabetes.
Dikutip dari Healthline, sebuah riset terhadap 10 orang penderita diabetes tipe 2 menunjukkah, puasa intermiten yang berjangka pendek dapat menurunkan kadar gula.
Pembatasan asupan kalori untuk mengurangi insulin juga terjadi saat melakukan puasa interminten dan puasa alternatif.
Puasa interminten adalah jenis puasa untuk pengaturan pola makan yang menerapkan siklus puasa.
Aritunya seseorang yang menjalani puasa ini hanya akan makan di jangka waktu tertentu dalam sehari.
Program puasa intermiten yang paling populer adalah melewatkan sarapan dan baru mulai mengonsumsi makanan pada pukul 12 siang.
Terhindar dari kanker
Hasil penelitian menunjukkan penderita kanker yang berpuasa 8-10 jam jelang pengobatan secara utin tidak merasakan adanya gangguan pencernaan, lemas, atau rasa pegal.
Faktanya, penelitian yang dilakukan pada tikus mengklaim puasa membantu menghalangi pembentukan tumor.
Sebuah penelitian lain dengan tabung reaksi juga menunjukkan puasa dapat menghambat sel kanker yang sama efektifnya dengan kemoterapi dalam menunta pertumbuhan tumor.
Riset tersebut juga dapat membuktikan bahwa puasa dapat meningkatkan efektivitas obat kemoterapi pada pembentukan kanker.
Namun hal tersebut masih diperlukan riset tambahan untuk melihat bagaimana puasa dapat memengaruhi perkembangan dan pengobatan kanker pada manusia.
Kesehatan jantung meningkat
Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang berpuasa minimal sebulan sekali memiliki risiko 58 persen lebih rendah terkena penyakit jantung, dibandingkan mereka yang tidak menjalankan puasa sama sekali
Salah satu cara efektif untuk mengurangi risiko penyakit jantung adalah mengubah pola makan dan gaya hidup.
Dengan melakukan berpuasa ternyata berdampak baik untuk kesehatan jantuk.
Sebuah studi mengungkapkan puasa selama delapan minggu secara selang-seling dapat mengurangi kadar kolesterol jahat sebesar 25 persen dan trigliserida sebesar 32 persen.
Terhindar dari Kolesterol, Asam Lambung
Dengan puasa bisa terhindar dari kolesterol, karena puasa akan membuat makan lebih teratur dan terhindar dari makanan berlemak.
Juga dari serangan asam urat dan maag, karena selain menahan makan disiang hari, maka dimalam hari akan lebih bisa dikontrol dengan baik, juga terhindar dari sakit maag, karena waktu sahur dan berbuka itu secara tidak langsung membiasa diri makan teratur.
Mencegah penuaan dini
Puasa bisa memperlambat proses penuaan sekaligus mencegah potensi munculnya penyakit pada usia
Puasa senin kamis membuat sel-sel tubuh akan mengalami reorganisasi atau pergantian secara teratur.
Hal itu yang menyebabkan sel-sel dalam tubuh Anda selalu mengalami peremajaan.
Dengan begitu, organ dalam maupun luar tubuh Anda akan menjadi lebih sehat dan segar.
(Tribunnews.com/tio)