“Semua itu jadi bagian penting dari kegiatan ini,” katanya.
Baca: Rincian Lengkap 26 Poin UU KPK Hasil Revisi yang Berpotensi Melemahkan KPK
Dia menambahkan, pameran ini digelar independen atas inisiatif Jhon Shimbi dan Misti Connection untuk memasarkan produk-produk perajin UMKM Kain Nusantara dan mitra binaan BUMN untuk mendapatkan pasarnya di pentas nasional.
Salah satu peserta pameran ini adalah H. Sholikul Huda yang memamerkan koleksi tenun ikat dari House of Hoedas asal Desa Troso, Jepara.
Tenun ikat karya House of Hoedas mengambil inspirasi dari alam untuk motif-motifnya. Karya kain tenun mereka banyak digunakan desainer busana ternama nasionalseperti Itang Yunasz, Windyo, Didiet Maulana, Ikat Indonesia, Carmanita, serta sejumlah butik, desainer.
Pameran Gelar Kain Unggulan Nusantara 2019 juga menampilkan peserta dari luar negeri, seperti produk arpet handmade asal Pakistan. Sarah, yang menjaga stand menyatakan, karpet yang didatangkannya ini tampil dengan kualitas lebih halus dan lebih beragam pilihan motifnya.
Jika dipasangkan dengan furnitur Indonesia pada ruang tamu atau ruang makan, serasa pas.
Di pameran ini juga bisa ditemukan kain songket dan jumputan dari UKM binaan PT Pupuk Sriwijaya, asal Palembang. Zul, petugas pendamping UKM binaan menyatakan, selain unik, produk yang ditampilkan juga berkualitas.Kain Jumputan dijual dengan harga mulai dari Rp 250 ribu sampai Rp 1 jutaan. Sedangkan kain songket karena menggunakan benang emas yang masih impor ditawarkan dengan harga mulai dari Rp 2,5 juta sampai Rp 6 juta.