TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puteri Indonesia Pariwisata 2019 Jesica Fitriana Martasari punya misi khusus saat mewakili Indonesia tampil di ajang bergengsi Miss Supranational 2019 mulai 18 November mendatang.
Ia bakal mengenalkan kekayaan seni, budaya sekaligus sektor pariwisata pada ajang kecantikan internasional itu.
Salah satu wujudnya, ia membawa sejumlah looks busana khas Nusantara, termasuk salah satunya baju nasional kreasi Jember Fashion Carnafal (JFC) bertajuk The Precious Boru ni Raja yang mengangkat baju khas Sumatera Utara atau masyarakat Batak.
Jesica tampil menawan menggunakan kostum itu pada sebuah acara di Aula Sasono Wiwoho, Jalan Ki Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2019).
Ia berkata, mengenakan kostum itu seperti apa yang selama ini ia impikan atau khayalkan. "Aku dari dulu bilang ingin jadi princess atau putri raja. Dan sekarang impiam itu terwujud," ungkapnya.
Baca: Jesica Fitriana Optimis Jadi Juara Ajang Miss Supranational 2019 di Polandia
Baca: Ketty Resmi Jadi Nyonya Eza Yayang
Baca: Pengakuan Anne Avantie tentang Kebaya Merah Krisdayanti yang Digunakan saat Pelantikan
Bagi Jesica, baju tersebut merupakan sebuah simbol dan konsep dari kepribadian wanita Batak yang sangat melekat dalam nilai-nilai kehidupan. Boru ni raja merupakan sosok yang senantiasa menjaga martabat dan kehormatannya, ia sangatlah berharga.
"Awalnya aku bersama Yayasan Puteri Indonesia dan desainer diskusi kira-kira apa national costum yang akan kita angkat. Kemudian tercetus busana Batak. Aku ingin mempresentasikan kostum itu, meskipun aku orang Jawa Barat ya. Bagi aku busana itu punya keunikan dan makna yang luar biasa," ujarnya.
Baca: Akan Menikah dengan Richard Kyle, Jessica Iskandar Pames Kebaya Putih yang Dirancang Anne Avantie
Baca: Ada yang Tak Lazim di Balik Pesona Kebaya Merah Putih Krisdayanti, Anne Avantie Membongkarnya
Jesica mengungkapkan, Boru ni raja menjadi teladan dan inspirasi atas segala nilai nilai luhur yang tercermin dalam tiap aspek kehidupannya. Selain itu, busana itu menggambarkan kemewahan sebuah mahakarya sekaligus memberikan pesona luar biasa bagi pemakainya.
"Boru ni raja memiliki karakter dan kepribadian seorang anak raja yang begitu kuat, tegas dan pemberani, strong, pekerja keras dan mandiri, serta pribadi yang menjunjung tinggi nilai nilai kesetiaan," ungkap Jesica.
Jesica juga akan mengenakan gaun rancangan Diana M Putri. Gaun ini mengangkat kain tenun NTT, dipadukan dengan desain modern namun tetap membawa aksen tradisional Indonesia.
Gaun sheer ini memiliki warna-warni indah, dimana pada bagian bodice gown dipercantik dengan penempatan batuan etnik berbentuk hati untuk membentuk heart shaped untuk membentuk tubuh Jesica. Sedangkan bagian bawah menggunakan kain tenun NTT yang dibuat simetris dengan middle slit.
"Salah satu persiapanku ya soal kostum itu. Selama masa karantina aku akan pakai kostum yang ada touch of Indonesia-nya," kata dia.
Para desainer yang terlibat mensuport busana Jesica yakni Diana M Putri, Aditya Dwi Cahya, Tommy Pancamurti dan kebaya Anne Avantie.
Baca: Pramugari Garuda Indonesia Tampil Beda, Layani Penumpang dengan Kebaya Rancangan Anne Avantie
Baca: Pentingnya Penggunaan Popok Dewasa untuk Orang Lanjut Usia
Ketua Dewan Pembina Yayasan Puteri Indonesia, Putri Kus Wisnu Wardani mengungkapkan, di samping Miss Universe dan Miss Internasional, ajang ini tidak kalah penting. Sebab, kontestan akan mempromosikan negaranya masing-masing.
"Dengan keikutsertaan Puteri Pariwisata dalam ajang ini tentu akan sangat efektif mempromosikan Indonesia ke pentas dunia meliputi bidang seni, budaya dan tidak kalah penting pariwisata" kata Putri.
Dalam kesikutsertaannya selama enam kali di ajang itu, para duta binaan Yayasan Puteri Indonesia sebelumnya mampu mencatatkan prestasi cukup membanggakan, baik sebagai runner up, best national costum maupun Miss Popular Vote Supranatural. Namun, wakil Indonesia belum pernah meraih juara pertama.
Baca : Kisah Bocah 14 Tahun Nikahi Gadis 20 Tahun Viral, Pengantin Pria Masih Pakai Baju Koko Anak-anak
Putri percaya, dengan kemampuan yang dimiliki Jesica, gadis kelahiran Bogor 31 Maret 1995 itu bakal bisa mengharumkan nama bangsa.
"Harapannya tentu tidak saja menyusul kakak-kakak seniornya tetapi juga membuat prestasi baik bagi Indonesia. Kalau saya sendiri percaya dengan kemampuan Jesika, dengan apa yang dimiliki, untuk dipertontonkan di sana," ungkapnya.
(Wartakotalive.com/feryanto hadi)